JAKARTA – Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly mengadakan pertemuan dengan Pemerintah Baghdad beberapa waktu lalu. Hasilnya, Prancis bakal terus mendukung perang Irak melawan sisa-sisa kelompok Negara Islam alias ISIS.
Ditulis AFP, Minggu (30/8/2020), Parly mengadakan pembicaraan dengan mitranya Jumaa Inad dan Presiden Barham Saleh , dan akan bertemu Perdana Menteri Mustafa al-Kadhemi sebelum melakukan perjalanan ke wilayah otonom Kurdi di Irak utara.
“Prancis berharap untuk melanjutkan pelatihan dan mempersenjatai pasukan keamanan Irak secepat mungkin,” katanya.
Parly menambahkan, pihaknya juga membahas peningkatan metode pengawasan Irak, melalui darat dan di wilayah udaranya. Hal itu untuk menekan sel-sel tidur ISIS yang masih beroperasi di daerah gurun.
“Kami yakin bahwa perang melawan (ISIS) belum berakhir,” katanya.
Prancis menambahkan ingin memastikan operasi melawan ISIS di Irak tidak akan tergelincir oleh ketegangan yang meningkat antara AS dan Iran .
Irak telah terperangkap selama bertahun-tahun dalam perebutan kekuasaan antara dua sekutu utamanya, tetapi harus berjalan di garis yang semakin tipis sejak 2018, ketika AS memulai kampanye “tekanan maksimum” terhadap Iran.
Pada bulan Januari, serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad menewaskan pejabat tinggi Iran dan Irak, dan Iran membalas dengan serangan terhadap pasukan AS di Irak barat.
Dukungan Prancis terhadap Irak ditangguhkan awal tahun ini dalam menghadapi pandemi COVID-19 .