JAKARTA – Sebanyak 17 personel Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI yang terdiri dari 10 personel Mabes Bakamla dan 7 ABK Kapal Negara Bakamla berlatih menguji dan menggunakan alat swab antigen di Jakarta, Rabu (2/9/2020).
Dirilis Humas Bakamla, pelatihan tersebut dilaksanakan guna mendukung operasi Cegah Tangkal Covid-19 Bakamla RI yang rencana akan dilepas pada Jumat (4/9/2020) di Dermaga Jakarta Internasional Container Terminal (JICT) 2 Pelabuhan Tanjung Priok oleh Kepala Bakamla RI, Laksdya TNI Aan Kurnia.
“Selain itu, juga mempersiapkan tim kesehatan Bakamla dalam menghadapi berbagai kemungkinan terkait pandemi Covid-19 di Mabes Bakamla maupun kapal,” tulis Kabag Humas dan Protokol Bakamla RI, Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita.
Dokter BNPB, Riswandi P, yang bertugas dalam penanganan Covid-19 saat memberikan materi, menjelaskan pihaknya sengaja mengundang tim kesehatan Bakamla dan ABK kapal untuk dilatih menguji Covid-19 dengan metode swab antigen.
“Ini bertujuan untuk memberi wawasan kepada petugas kesehatan Bakamla dalam penggunaan peralatan antigen tes Covid-19 yang di berikan oleh BNPB dalam mendukung operasi Cegah Tangkal Covid-19 Bakamla RI,” katanya.
Menurut dia, rapid test antigen lebih akurat dibandingkan rapid test antibodi untuk deteksi virus corona. Bahkan diproyeksikan bakal menggantikan rapid test antibodi.
“Kedua rapid test sama-sama menghasilkan hasil yang cepat dalam waktu kurang lebih 30 menit. Perbedaannya, rapid tes antigen mendeteksi keberadaan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, bukan mendeteksi antibodi tubuh terhadap penyakit Covid-19. Oleh karena itu rapid tes antigen lebih akurat dibandingkan rapid tes antibodi,” ujar dia.
Ia menambahkan, rapid tes antigen tetap membutuhkan metode swab dari hidung atau tenggorokan untuk mengambil sampel yang dikeluarkan oleh virus, termasuk Covid-19.
“Yang diambil adalah swab hidung atau tenggorokan dan ini dimasukkan ke dalam alat dan melihat reaksi antigen Covid-19. Jadi virusnya yang dideteksi adalah bagian luar virus,” kata Riswandi.