NEW DELHI – Kementerian Pertahanan India membuat daftar beberapa alasan untuk biaya yang lebih tinggi dari jet tempur SU-30 yang dipasok ke Angkatan Udara India (IAF) dari jalur produksi lokal, dibandingkan dengan yang dipasok langsung oleh pabrikan Rusia asli.
Menteri Negara Pertahanan India, Subhash Bhamre, di New Delhi, Senin (7/9/2020), mengatakan alasan utama untuk biaya yang lebih tinggi adalah bahwa spesifikasi SU-30 Rusia dan SU-30MKI yang diproduksi di dalam negeri tidak sama. Karena itu, perbandingan biaya satu dengan satu mungkin tidak sesuai.
Hindustan Aeronautics Limited (HAL), BUMN milik negara saat ini memproduksi Su-30MKI dengan biaya flyaway sekitar 62 juta dolar AS per pesawat, yang sekitar 22 juta dolar AS lebih tinggi daripada jet SU-30 yang dipasok oleh Rusia.
“Modifikasi tambahan dimasukkan dalam Su-30MKI asli untuk meningkatkan kemampuan operasional dan untuk memenuhi persyaratan Angkatan Udara India (IAF). Karena volume produksi yang rendah dari SU-30 MKI India dibandingkan dengan SU-30 Rusia,” kata Menteri Subhash Bhamre.
Bhamre menambahkan, sebagai program Transfer of Technology (ToT), total biaya juga melibatkan pembayaran biaya lisensi ke pihak Rusia.
HAL mengimpor bahan mentah dan komponen kepemilikan dari perusahaan Rusia dan merakitnya di fasilitas produksinya di Nasik. HAL saat ini sedang merakit 23 Su-30MKI terakhir atas pesanan dari Kementerian Pertahanan.
“Impor bahan baku dan komponen hak milik dari Rusia melibatkan ketergantungan pada Produsen Peralatan Asli Rusia (OEM) untuk biaya kit yang ditawarkan, yang tidak sebanding dengan isi kit,” kata Bhamre.
SU-30MKI bermesin ganda dengan kursi ganda, yang dikembangkan oleh pembuat pesawat Rusia Sukhoi dan dibuat dengan lisensi di India, merupakan tulang punggung IAF.
Sementara 50 pesawat Su-30 pertama dibuat di Rusia, lebih dari 200 jet tempur dirakit di India.
Kementerian pertahanan India juga berpendapat bahwa manufaktur pribumi akan menciptakan rangkaian keterampilan tingkat lanjut di negara itu, sebuah langkah menuju kemandirian.
“Manufaktur asli akan menghasilkan biaya siklus hidup yang lebih rendah dan mengurangi ketergantungan pada OEM pada perbaikan dan pemeliharaan serta waktu penyelesaian yang lebih cepat dan dukungan cepat ke pangkalan IAF,” ujar Bhamre.
Tahun lalu, HAL telah menawarkan memproduksi 40 Su-30MKI tambahan untuk IAF, tetapi India menolak tawaran tersebut.
“Karena fasilitasnya dibangun secara lokal, pasokan produksi di masa depan kemungkinan besar akan lebih murah jika pesanan baru untuk produksi massal ditempatkan di HAL,” ujarnya.