JAKARTA – Insiden penikaman yang dialami pendakwah kondang, Syekh Ali Jaber saat mengisi ceramah di Masjid Falahuddin, Bandar Lampung beberapa waktu lalu membuat sejumlah tokoh merasa geram.
Eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie, melalui akun Twitternya meminta aparat Kepolisian dan Jaksa secepatnya memproses pelaku penikaman bernama Adrian Alfin (24 thn), warga Sukajawa, Lampung.
“Mohon polisi dan jaksa segera proses ke pengadilan dengan tuntutan sanksi paling maksimal, mati,” cuitnya, Senin (14/9/2020).
Menurut Jimly yang juga Ketua Umum ICMI, bukti yang menjurus kepada pelaku sudah cukup untuk dituntut delik pembunuhan berencana dan terorisme, dengan sanksi maksimal yakni hukuman mati.
“Saya mengutuk penusukan dengan sejata tajam untuk tujuan pembunuhan terencana dan teror terbuka kepada Syech Ali Jaber, ulama yang sedang tabligh di depan umum,” kata dia.
Pada video detik-detik orang tak dikenal yang beredar di media sosial. Tampak Syekh Ali Jaber sedang berada di atas panggung. Mendadak seorang pria naik ke atas panggung dan menusuk pendakwah tersebut. Para peserta ceramah langsung histeris.
Melalui akun YouTubenya, Syekh Ali Jaber, memberikan penjelasan soal insiden penusukan itu.
“Alhamdulillah, innalillahi. Subhanallah pengalaman baru bagi saja yang biasa selama ini 12 tahun di Indonesia mengajak masyarakat untuk menikmati iman, menjaga persatuan, menjaga kebersamaan, damai sejahtera,” katanya.
“Ternyata nasib saya di Bandar Lampung saat isi acara Allah SWT takdirkan ada orang datang dan Allah selamatkan (saya) dari pembunuhan,” Ali Jaber menambahkan.
Saat menyampaikan klarifikasinya itu, Syekh Ali Jaber terlihat berada di sebuah ruangan rumah sakit. Menggenakan kaos oblong warna putih dan pada tangan kanannya terlihat bersimbah darah.
“Saya bisa selamatkan karena Allah takdirkan saya angkat tangan ke posisi ke depan leher dan dada. Dan tusukan cukup keras, kuat dan cukup dalam. Sampai separuh pisau masuk ke dalam cukup dalam,” kata Syekh Ali Jaber.
Bahkan, saking kerasnya, pisau itu sampai patah. Syekh Ali Jaber sendiri yang melepaskan pisau yang sudah patah dari tubuhnya.
“Sampai patah pisaunya. Saya sendiri yang lepaskan pisaunya yang sudah patah di dalam. Saya keluarkan,” katanya.
Kejadian itu menjadi pelajaran baginya. Berharap Indonesia selalu damai.
“Alhamdulillah, Alhamdulillah Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Ini pelajaran bagi saya. Moga-moga Indonesia tetap menjaga keamanan dan kita bersatu memperjuangkan Alquran di negeri kita tercinta,” kata dia.