WASHINGTON – Badan Intelijen Pusat (CIA) Amerika Serikat mengumumkan peluncuran laboratorium federal pertamanya, sebuah organisasi internal baru yang akan memungkinkan para perwira memperoleh paten dan lisensi untuk kekayaan intelektual yang mereka buat saat bekerja di badan tersebut.
Ditulis Defense News, Sabtu (26/9/2020), kantor baru itu disebut CIA Labs, akan menjadi kantor penelitian dan pengembangan in-house di mana agen mata-mata bakal mengembangkan teknologi masa depan yang dibutuhkan untuk pengumpulan intelijen.
“Untuk keamanan nasional, juga membantu keamanan ekonomi AS,” kata Dawn Meyerriecks, Kepala Direktorat Sains dan Teknologi CIA.
Dalam pidatonya di KTT Intelijen dan Keamanan Nasional, Meyerriecks mencantumkan beberapa area luas di mana badan tersebut memiliki kekayaan intelektual yang dapat “mengubah percakapan” seputar teknologi kunci yang muncul.
Dalam Lab tersebut, bakal dilengkapi jaringan 5G, kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin, komputasi, representasi informasi geospasial, navigasi, dan analitik sebagai area fokus.
Dia menambahkan, agensi sudah memiliki dua paten sementara, tetapi tidak menjelaskan secara detail.
Laboratorium tersebut merupakan investasi yang dilakukan CIA untuk mengenali para wirausahawan di dalam agensi, area yang tidak tercakup oleh inovasi komunitas intelijen lainnya dan pusat penelitian lanjutan, In-Q-Tel dan Intelligence Advanced Research Projects Activity.
Penunjukan laboratorium federal akan memungkinkan agensi untuk memperkuat hubungannya dengan akademisi, industri, dan 300 laboratorium federal di seluruh Amerika Serikat.
Laboratorium tersebut juga memungkinkan magang bagi mahasiswa dan para petugas. Memberikan insentif karir di agensi karena investor dapat menerima pendapatan lisensi dari pengguna di luar agensi.