Kepala BNPT: Bangun Karakter Kebangsaan, Tangkal Radikal Terorisme

Nasional4 Dilihat

SURAKARTA – Mengedepankan kesejahtearaan dengan melakukan pembangunan non fisik seperti membangun karakter kebangsaan, adalah sebuah hal yang akan terus dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama dengan seluruh elemen bangsa.

Hal tersebut dilakukan agar masyarakat memiliki daya tangkal terhadap penyebaran paham radikal terorisme. Tidak hanya dengan pemerintah daerah saja, tetapi tokoh agama dan masyarakat juga turut berperan.

Hal tersebut dikatakan Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar, pada acara Silaturahmi Kebangsaan bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Provinsi Jawa Tengah (Jateng), di Surakarta, Jumat (2/10/2020).

Sebagai lembaga negara yang diberikan tugas dalam penanggulangan terorisme di Tanah Air, BNPT terus berkomitmen menegakkan dan mengamalkan konstitusi negara.

“Tiga upaya pencegahan membangun kesiapsiagaan nasional, kontra radikalisasi dan deradikalisasi. Semuanya perlu peran elemen bangsa. Tidak hanya pemerintah daerah, tetapi juga tokoh agama dan tokoh masyarakat,” kata Boy.

Saat ini, lanjut Boy, masih banyak masyarakat yang mempertentangkan antara Pancasila dengan agama. Oleh karena itu, meminta masyarakat berjuang, agar generasi muda tidak menjadi korban kebingungan.

“Karena silaturahmi kebangsaan ini perlu terus diupayakan, agar bisa terjadi persamaan pemahaman kondisi kekinian,” kata dia.

Dalam menyikapi kondisi kekinian, silaturahmi bisa membahas kondisi-kondisi yang terjadi saat ini. Sekaligus mendapatkan masukan, solusi-solusi terbaik mengenai apa yang harus dilakukan bersama agar nilai luhur kebangsaan tetap eksis dari masa ke masa.

“Semangat inilah yang harus kita pelihara. Berharap nilai-nilai kebangsaan akan memupus sikap ataupun perilaku radikalisme intoleran,” ujar dia.

Dengan sinergi bersama Forkopinda, tokoh agama dan masyarakat, maka kekuatan bangsa dapat dalam menangkal pengaruh radikal terorisme dan intoleran semakin besar.

Sementara Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dalam sambutannya melalui video conference, meminta para tokoh masyarakat dan agama turut berperan dalam membentengi generasi muda agar tidak terinfiltarasi paham radikal terorisme.

Disamping, para pengguna media sosial, utamanya para generasi muda dapat mengisi dengan konten ataupun narasi positif. Hal ini, agar masyarakat mendapatkan inspirasi untuk berbuat baik.

“Penuhi media sosial dengan hal-hal positif, seperti tolong menolong, menghormati perbedaan, saling bertoleransi, dan lainnya,” katanya.

Senada dengan itu, Bupati Karangnayar, Juliyatmono, mengatakan pihaknya telah melakukan upaya kongrit menanamkan wawasan kebangsaan dalam menangkal masuknya radikal terorisme.

“Kami sering melakukan kemah-kemah kebangsaan,” ujar dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *