JAYAPURA – Pasukan TNI kembali menggagalkan aksi Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) yang diduga akan hendak menyerang Bandara Bilorai Sugapa, Intan Jaya, Papua.
Hal tersebut disampaikan Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kolonel Czi IGN Suriastawa, di Papua, Kamis (8/10/2020).
Suriastawa menjelaskan, beberapa hari terakhir KKSB semakin beringas melakukan aksi penyerangan ke berbagai sasaran, termasuk bandara udara.
Ancaman yang khusus ditujukan ke transportasi udara itu disampaikan oleh anggota KKSB bernama Sebby Sambom pada hari Sabtu (19/9/2020) lalu.
Ancaman tersebut direspon TNI dengan meningkatkan kesiagaan di setiap Bandara untuk mencegah serangan KKSB, seperti yang terjadi di Bandara Bilorai pada Jumat (18/9/2020).
“Hari ini prajurit TNI dari Yonif Raider 400/BR melaksanakan patroli pengamanan di sekitar wilayah Bandara Bilorai,” kata dia.
Saat personel melakukan patroli, melihat dua orang yang mencurigakan bergerak mengendap-endap keluar masuk semak-semak di sekitar Bandara.
“Diduga ke dua orang tersebut merupakan bagian dari kelompok KKSB yang sedang persiapan untuk menyerang Bandara Biloraiā ujar dia.
Prajurit yang melaksanakan patroli tersebut, langsung siaga dan terus mengintai sambil melaporkan ke komando atas. Ke dua orang tersebut keluar dari semak-semak menenteng senjata laras Panjang. Karena itu, prajurit TNI memberikan tembakan peringatan ke udara.
“Kedua terduga kelompok KKSB tersebut kemudian melarikan diri menjauh dari aparat ke dalam hutan,” kata dia.
Hingga saat ini pasukan TNI terus melakukan pengamanan di daerah sekitar bandara untuk mencegah gangguan kelompok KKSB tersebut.
Ia menegaskan, kejadian itu terkait ancaman terhadap penerbangan sipil, membuktikan bahwa KKSB terus menerus membuat kekacauan dan penyerangan terhadap objek vital masyarakat umum seperti bandara untuk mengganggu keamanan dan kedamaian masyarakat Papua.
“KKSB terus melakukan upaya mencari perhatian nasional dan dunia serta berusaha untuk menjadikannya bahan berita bohong, memfitnah aparat keamanan yang ada di Papua,” ujarnya.