JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan) Indonesia, Prabowo Subianto bakal melakukan kunjungan kerja ke Austria dan Prancis pada 20-22 Oktober 2020. Hal itu merupakan kelanjutan setelah bertemu Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Mark T Esper.
Di Austria, Prabowo bakal melakukan pembahasan rencana akuisisi 15 jet tempur bekas jenis Eurofighter Typhoon untuk menggantikan F-5 Tiger II yang sudah dipensiunkan sejak 2017 lalu.
Sebelumnya, Prabowo telah melayangkan surat ke Menteri Pertahanan Austria, Klaudia Tanner, pada Juli lalu. Ihwal rencana kunjungan Prabowo ke Austria itu diungkapkan media Austria, Kronen Zeitung.
Dalam laporannya, Kronen Zeitung, menyebut Prabowo telah berkirim surat ke Menteri Pertahanan Austria, Klaudia Tanner, pada 8 Oktober 2020.
Kedua menteri pertahanan itu sudah saling berkirim surat. Surat pertama Prabowo disampaikan kepada Tanner pada Juli 2020, yang baru dibalas Tanner dua bulan kemudian atau pada awal September.
Sebagai tindak lanjut dari surat tersebut, kemudian pertemuan Menteri Pertahanan kedua negara dijadwalkan akan berlangsung pada Selasa (20/10/2020) mendatang.
Setelah kunjungan ke Austria,
Prabowo pada 22 Oktober 2020, dijadwalkan bertemu dengan Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly.
Dikutip dari akun Twitter resmi Kementerian Pertahanan Prancis, Prabowo dan Florence Parly akan melanjutkan pembahasan kerja sama pertahanan yang sudah disepakati kedua negara pada 2017 lalu.
Kerja sama tersebut meliputi 3 bidang, yakni operasional, pelatihan, dan kemampuan.
“Pada 22 Oktober, Menteri Pertahanan Florence Parly akan menerima Prabowo Subianto, mitranya dari Indonesia,” cuit akun Twitter @Armees_Gouv seperti dikutip Antara, Senin (19/10/2020).
Dirilis Defense World, Prabowo dan Florence Parly sudah melakukan pertemuan pada Januari 2020. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo telah melakukan pembicaraan lanjutan dengan Florence Parly untuk pembelian pesawat jet tempur Rafale, kapal selam Scorpene, dan korvet Gowind.
Pembelian Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) tersebut, diperkirakan bernilai 28 miliar dolar AS.