JAKARTA – Seorang pejabat Amerika Serikat yang tak disebutkan namanya menyebut Pemerintah Sudan berkomitmen akan menyatakan kelompok Hizbullah di Lebanon sebagai organisasi teroris.
Ini merupakan bagian dari kesepakatan yang dimediasi Pemerintah Amerika Serikat untuk normalisasi hubungan dengan Israel.
“Namun, isu ini tidak disebut dalam pernyataan bersama antara Israel, Sudan, dan AS yang dirilis Gedung Putih soal kesepakatan normalisasi,” tulis Reuters, Sabtu (24/10/2020).
Pemerintah Sudah dikenal memiliki hubungan erat dengan Iran hingga 2016. Dimana pernah membantu Iran menyelundupkan roket dan berbagai senjata lain ke jaringan kelompok teror Palestina di Jalur Gaza.
Normalisasi tersebut menandakan adanya perubahan besar dalam hubungan dengan Iran dan Israel.
Diketahui kelompok Hizbullah merupakan jaringan Iran di Lebanon. AS dan Israel berulang kali meminta komunitas internasional memasukkan kelompok ini ke dalam daftar hitam seperti yang telah dilakukan kedua negara.
Sikap Sudan terkait kelompok Hizbullah mengikuti langkah Estonia dan Guatemala, yang juga menyatakan Hizbullah sebagai kelompok teroris.
Kementerian Luar Negeri Israel, mengatakan Guatemala telah bersepakat melarang anggota Hizbullah beroperasi di wilayahnya dan melawan pendanaan untuk kelompok ini.
Senada, Menteri Luar Negeri (Menlu) Estonia, Urmas Reinsalu, menyebut kelompok Hizbullah merupakan ancaman internasional meski tidak secara tegas mencantumkan kelompok itu ke dalam daftar hitam.
Karena itu, Estonia bakal melarang afiliasi dari Hizbullah masuk ke wilayah negara itu.