JAKARTA – Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, mengaku menolak membantu Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab terkait kasus hukum yang menimpanya sebagai tersangka kasus kerumunan di Polda Metro Jaya.
Yusril menjelaskan, permintaan bantuan itu dilayangkan pentolan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama), Bachtiar Nasir melalui orang dekatnya.
“Hari ini Bachtiar Nasir melalui seseorang menghubungi saya, karena besok akan diperiksa sebagai tersangka, kayanya Rizieq. Saya katakan, Mohon maaf. Silakan Bachtiar Nasir menghubungi Bapak Prabowo Subianto,” ujarnya di Jakarta, Selasa (22/12/2020).
Yusril meminta maaf kepada orang utusan Bachtiar Nasir, karena tak bisa membantu Rizieq. Bahkan menyarankan untuk menghubungi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto karena memiliki peluang besar untuk membantunya.
“Silakan menghubungi Pak Prabowo sebagai Menhan, saya yakin Menhan bisa membantu. Saya sudah kafir dan murtad gara-gara mendukung Pak Jokowi menurut versi anda,” kata Yusril.
Ia mengklaim, partai dan dirinya selama ini kerap membela ulama dan umat Islam. Karena itu, mempertanyakan parpol Islam lain yang enggan berdiri membela ulama dan umat Islam selama ini.
“Selama ini membela umat dan ulama adalah kami, tanpa sedikitpun meminta apapun. Dan sekarang parpol yang menurut anda paling membela Islam sekarang pada kemana?,” ujar dia.
Senada, Sekjen PBB, Afriyansyah Noer, membenarkan bila ada pihak yang menghubungi Yusril dalam waktu dekat ini. Namun tidak merinci pihak yang menghubungi tersebut.
“Betul ada yang hubungi beliau (Yusril). Yusril belum bisa jadi pengacara mereka,” kata dia.