BNPT: Kecewa dan Benci, Gejalah Awal Seseorang Terpapar Radikalisme

Nasional4 Dilihat

JAKARTA – Radikalisme lebih halus dari pada virus Covid-19. Oleh karena itu, bagi mereka yang telah terpapar radikalisme tidak bakal menyadarinya. Dimana gejala awal adalah ketika seseorang muncul sikap kekecewaan atau kebencian maupun kemarahan terhadap situasi dan kondisi yang ada.

Demikian disampaikan Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid, dalam webinar penanggulangan radikalisme yang diselenggarakan Forum Human Capital Indonesia (FHCI), Rabu (20/1/2021).

Ia menjelaskan, kekecewaan yang timbul bisa disebabkan oleh pemerintah atau pada pemimpin. Jika diibaratkan, sama dengan virus HIV/AIDS, yang mana melemahkan ketahanan tubuh penderitanya, sedangkan radikalisme melemahkan ketahanan berbangsa dan bernegara.

“Secara perlahan tapi pasti suatu bangsa dan negara bisa dikatakan hancur, jika elemen radikalisme telah masuk ke dalam institusi negara termasuk BUMN yang membuat sistem ketahanan menjadi lemah dan tidak berfungsi dengan baik,” kata dia.

Menurut dia, radikalisme sebagai paham yang inginkan pembaharuan drastis dengan kekerasan. Sementara, terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas dan dapat menimbulkan korban yang bersifat massal.

Radikalisme dan terorisme bisa terjadi akibat politisasi agama, pemahaman agama yang menyimpang, intoleransi, kemiskinan dan kebodohan, kesenjangan dan ketidakadilan, sistem politik dan hukum lemah, serta kondisi mental psikologi.

“Potensi radikal bisa meliputi semua agama, sekte, kelompok maupun individu manusia, baik yang berstatus sebagai ASN, TNI, Polri, dan seluruh elemen masyarakat,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *