GARDANASIONAL, JAKARTA – Kematian Pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi dalam serangan militer Amerika Serikat di Suriah pada Sabtu (26/10/2019) membuat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tak tinggal diam. Bahkan melakukan pemantauan terhadap simpatisan ISIS di Indonesia.
Kementerian Luar Negeri mengaku terus berkoordinasi dengan BNPT untuk mengantisipasi simpatisan ISIS di Indonesia melakukan aksi balas dendam usai tewasnya Baghdadi.
“Kemarin Kepala BNPT sudah memberikan statement, Kemenlu berkoordinasi saja dengan BNPT, jadi ada hal-hal teknis yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait yang khusus menangani terorisme,” ujar Juru Bicara Kemlu, Teuku Faizasyah, di Jakarta, Kamis (31/10/2019).
Soal keamanan warga negara indonesia yang kini berada di Suriah, pihaknya masih perlu proses verifikasi yang ketat untuk memastikan kebenaran status WNI. Sebab sebagian WNI yang pergi ke Suriah tanpa data yang jelas.
“Kami masih perlu memverifikasi status untuk seseorang yang menyebutkan dirinya sebagai WNI,” imbuhnya.
Pihaknya melakukan proses tersebut melalui bantuan pihak ketiga, atau dilakukan secara mandiri. “Sekarang bukan saat yang ideal karena konflik sedang terjadi,” katanya.
Sebelumnya, Kepala BNPT, Komjen Pol Suhardi Alius, menyebut pihaknya terus memantau pergerakan ISIS pasac kematian Baghdadi.
“Kita perlu memperhatikan apa yang akan terjadi setelah itu,” tegasnya.