GARDANASIONAL, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bakal berkoordinasi dengan Polri terkait penanganan Bripda Nesti Ode Samili yang ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri beberapa waktu lalu, diduga terafiliasi kelompok teroris ISIS, Sabtu (6/10/2019).
“Kita akan koordinasi dengan teman di kepolisian. Kami akan sama-sama mendalami, kenapa anak ini bisa sampai seperti ini. Supaya record dia bisa kaya gini itu bisa kita hambat, bagaimana dia terpapar, bagaimana pengaruh terhadap dirinya. Supaya tidak terjadi ke orang lain,” ujar Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol Hamli beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan, pihaknya hanya ikut dalam penanganan terhadap anggota yang terpapar. Sementara untuk penindakan hukum, termasuk penelusuran pihak yang membuat Bripda Nesti terpapar radikalisme, akan dilakukan pihak kepolisian.
“Itu sudah ranah teman di kepolisian. Kalau ada unsur pelanggaran hukum, maka akan ditindak lanjut teman-teman kepolisian. Kalau kami, lebih ke dalami tentang kenapa sampai seperti itu, supaya tidak terulang lagi,” jelasnya.
Dirinya sempat kaget saat mendengar Bripda Nesti dua kali diamankan Densus 88. Karenanya BNPT berupaya meningkatkan imunitas dari individu maupun komunitas dari paparan radikalisme. Pihaknya juga telah menjalankan program dengan TNI-Polri untuk mencegah ada anggota yang terpapar radikalisme.
“Kami sudah koordinasi dengan itu. Kami siap memberi bantuan. Tapi sebaiknya mereka sendiri karena mereka yang tahu bagaimana penanganannya,” tegas Hamli.
Bripda Nesti ditangkap lantaran berada di bawah pengawasan Densus 88 dan diduga aktif dalam kegiatan-kegiatan bersama kelompok radikal.