GARDANASIONAL, JAKARTA – Terpilihnya Komjen Pol Idham Azis sebagai Kapolri baru diharapkan dapat mempererat dan membuat hubungan kerja antara TNI dengan Polri semakin lebih bagus ke depannya.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa, mengatakan Kapolri yang terpilih (Idham Azis) bukan orang baru baginya. “Pencapaiannya kita semua tahu seperti apa, dan ke depannya diharapkan dapat melaksanakan tugas negara sebaik-baiknya,” ujarnya dalam kegiatan penutupan TMMD ke-106 di Tabanan, Bali, Kamis (31/10/2019).
Andika juga mengaku telah dekat dengan Idham Azis. “Kita ketemu di lapangan, bekerja bersama, bolak balik mulai dari sama-sama muda dan saya yakin ini hanya langkah berikutnya saja, dalam melaksanakan tugas -tugas negara termasuk bersama TNI Angkatan Darat,” terangnya.
Sebelumnya, Idham Azis terpilih secara aklamasi dalam rapat paripurna DPR RI. Sebanyak 361 anggota yang hadir setuju jika Idham Aziz menggantikan Tito.
Ketua Komisi III DPR, Herman Herry, mengatakan pihaknya telah menyadari dan memahami bahwa kecakapan, integritas, dan kompetensi seorang calon merupakan prasyarat mutlak untuk menjadi kepala Kepolisian Indonesia.
Karenanya, uji kelayakan dan kepatutan telah dilakukan sejak Rabu (30/10/2019) dengan mengunjungi kediaman Idham Aziz, juga mendengar penyampaian visi misi dan menilai kompetensi.
Melihat itu semua, Komisi III DPR menyetujui untuk mengangkat calon Kapolri yang diusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dengan harapan meningkatkan wibawa Polri sebagai alat negara yang berperan memelihara keamanan dan ketertiban, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri.
“Secara aklamasi seluruh fraksi menyetujui untuk mengangkat Komjen Pol Idham Aziz sebagai Kapolri,” tegas Herman.
Ada tujuh program prioritas yang bakal dilakukan Idham Azis, di antaranya mewujudkan SDM yang unggul, penataan kelembagaan, pemantapan harkamtibmas, penegakan hukum yang profesional dan berkeadilan, manajemen media, penguatan sinergi polisional dan penguatan pengawasan.
Pada program penataan kelembagaan, salah satu poinya yakni penguatan kelembagaan tipikor dan memperkuat budaya antikorupsi dengan memperbanyak wilayah zona integritas (wilayah bebas korupsi dan wilayah birokrasi bersih melayani).