GARDANASIONAL, JAKARTA – Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto diwakili Asops Panglima TNI, Mayjen TNI Ganip Warsito selaku Ketua Komite Olahraga Militer Indonesia (KOMI) menyambut kedatangan para atlet TNI pada kejuaraan kelas dunia dalam 7th CISM (Conseille International du Sport Militaire) Military World Games 2019 atau Olimpiade Militer Tingkat Dunia ke-7 di Wuhan China, bertempat di GOR A. Yani Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (1/11/2019).
Dalam sambutan Panglima TNI yang dibacakan Asops Panglima TNI, Mayjen Ganip Warsito, mengatakan kegiatan multi even 7th Military World Games 2019 di Wuhan China adalah multi event yang ke-3 yang diikuti oleh TNI setelah tahun 2011 di Rio De Jenairo Brazil, dan di Korea tahun 2015.
“Kali ini diikuti lebih dari 9.000 peserta dari 109 negara. Kontingen TNI berpartisipasi dengan mengirimkan atletnya yang bertanding pada 9 cabang olahraga,” ujarnya.
Adapun cabang olahraga yang diikuti oleh atlet-atlet KOMI TNI meliputi anggar, atletik, layar, judo, menembak, panahan, taekwondo, terjun payung, dan triathlon.
Panglima mengapresiasi seluruh atlet dan official yang telah berjuang dengan sekuat tenaga demi membawa nama dan martabat bangsa Indonesia pada kegiatan multi even 7th Military World Games 2019.
“Dari 9 cabang olahraga yang diikuti, cabang olahraga Taekwondo berhasil mendapatkan medali perunggu atas nama Serda Zarman Ibrahim di kelas Komite 63 Kg. Sedangkan Atlet dari Tim Cabang olahraga layar Indonesia menerima penghargaan dari panitia sebagai atlet terbaik dan tim terfavorite,” terangnya.
Dengan berakhirnya even bukan berarti telah berakhir pembinaan olahraga yang dilaksanakan oleh TNI. Tetapi merupakan momentum dimulainya pembinaan para atlet secara Intensif agar menjadi lebih baik lagi.
“Kepada para official di masing-masing cabang olahraga saya berpesan segera laksanakan evaluasi, jangan pernah merasa puas dengan prestasi dan peringkat yang kita raih saat ini,” imbuhnya.
Menuruntya, prinsip pembinaan olahraga secara bertahap bertingkat dan berlanjut harus tetap dilaksanakan secara konsisten, sehingga para atlet dapat lebih banyak berkonstribusi dalam memperkuat atlet nasional pada ajang Sea Games dimasa yang akan datang.
Dengan partisipasi TNI di even militer internasional, secara tidak langsung ikut berkontribusi positif erciptanya perdamaian dunia melalui olahraga dengan semboyan “friendship through sport and game for peace”.
“Bagi cabang olahraga lain yang belum terpilih untuk mengikuti multi even kali ini masih banyak single even yang dapat diikuti,” katanya.
Hadi menghimbau, seluruh pembina olahraga agar tetap memberikan reward kepada para atlet yang berprestasi, sehingga bisa menjadi pendorong semangat kepada prajurit lainnya yang belum berprestasi.
Untuk meraih prestasi ditingkat internasional saat ini sangat mustahil jika hanya mengandalkan bakat alami. Seorang atlet tetapi harus memanfaatkan teknologi dibidang olahraga agar peningkatan prestasi dapat terukur dan terprogram secara jelas.
“Jangan sampai kita ketinggalan oleh negara-negara lain, karena prestasi olahraga yang diraih oleh suatu Negara merupakan salah satu indikator dari tingkat kemajuan Negara tersebut,” tutupnya.