JAKARTA – Tak hanya kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disoroti Indonesia Political Opinion (IPO). Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin pun tak luput dari sorotan lembaga survei itu.
Direktur Eksekutif IPO, Dedy Kurnia Syah, mengatakan dari data survei yang dimiliki lembaganya, sebanyak 62 persen masyarakat menyatakan tidak puas dengan kinerja Ma’ruf Amin.
“Kinerja Ma’ruf Amin dalam perspektif publik hanya memuaskan di angka 31 persen. Sisanya 7 persen menyatakan ragu-ragu,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (4/12/2021).
Jika dibandingkan dengan Presiden Jokowi yang dari hasil survei yakni 51 persen menyatakan puas, penilaian publik ini terpaut sangat jauh.
“Hasil survei ini dibandingkan dengan periode Agutus 2021 tidak banyak berubah. Posisi Wapres dalam persepsi publik tetap jauh di bawah tingkat kepuasan pada kinerja Presiden,” katanya.
Dalam bidang sosial sekalipun yang paling dekat dengan ketokohan Ma’ruf Amin, cenderung konsisten menurun yakni hingga di angka 27 persen.
“Kondisi ini menandai semakin banyak publik yang tidak percaya pada kapasitas Wapres Ma’ruf Amin,” kata Dedy.
Diketahui, survei tersebut, IPO menentukan sejumlah desa untuk menjadi sampel. Dimana setiap desa terpilih ditentukan secara acak menggunakan random kish grid paper.
Lalu dari lima rukun tetangga (RT) yang ada, dipilih dua keluarga (KK). Setiap keluarga dipilih satu responden dengan pembagian lelaki untuk kuesioner ganjil, perempuan untuk genap.
Total responden lelaki dan perempuan pada pembagian, sebesar 50:50 persen. Metode ini memiliki pengukuran kesalahan (sampling error) 2,50 persen, dengan tingkat akurasi data 95 persen.