JAKARTA – Sejumlah pihak meragukan perjanjian Penyesuaian Pelayanan Udara atau Flight Information Region (FIR) yang telah dikuasai sepenuhnya oleh Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto, mengatakan yang terpenting saat ini adalah Indonesia sudah memiliki kerangka perjanjian dengan Singapura setelah sekian tahun lamanya.
“Tapi yang penting setelah sekian puluh tahun akhirnya kita sekarang sudah ada kerangka perjanjian, dan benar-benar kepentingan dua negara telah kita akomodasi,” ujarnya di Jakarta, Kamis (27/1).
Menurut dia, dari perjanjian itu tidak tak ada kerugian yang dialami Indonesia. Malahan saling menguntungkan antara Indonesia dan Singapura.
“Saya kira tidak ada kerugian. Saling menguntungkan. Kita perlu persahabatan dan kerja sama dengan Singapura. Tetangga kita yang dekat. Jadi, saya kira ini saling menguntungkan,” katanya.
Namun berkaitan dengan penguasaan wilayah udara untuk Indonesia yang diberikan Singapura yakni di atas 37 ribu kaki, Prabowo enggan menjawab dan menyerahkan kepada Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan (Menhub).
“Yang lebih menguasai untuk penjelasan (wilayah udara) saya kira Menhub (Budi Karya Sumadi),” katanya.
Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ii bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Loong menandatangani kesepakatan pengambilalihan pelayanan ruang kendali udara atau flight information region (FIR) seluruh wilayah udara di Kepulauan Riau (Kepri) dan Kepulauan Natuna.