JAKARTA – Menteri Ketenagakerjaan (menaker) RI, Ida Fauziyah, mengatakan ada indikasi kuat pelanggaran prosedur keselamatan dan kelalaian pada insiden meledaknya tungku smelter nikel PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan industri PT Industri Morowali Industrial Park (PT IMIP) di Morowali, Sulawesi Tengah.
“Ada indikasi kuat adanya pelanggaran prosedur standar dan kelalaian dalam penerapan persyaratan keselamatan yang diduga berujung pada terjadinya kebakaran,” ujarnya seperti ditulis Reuters, Kamis (18/1/2024).
Meski demikian, Menteri Ida tidak merinci indikasi pelanggaran yang dimaksud.
Sementara Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen. Pol. Agus Nugroho, mengatakan pihaknya sedang menyelidiki penyebab ledakan smelter milik PT ITSS.
Ledakan smelter nikel milik PT ITSS terjadi pada Minggu (24/12/2024) yang menewaskan 20 pekerja dan puluhan lainnya luka-luka.
Sekadar diketahui, PT ITSS yang beroperasi di kawasan PT IMIP bergerak di bidang pengolahan mineral logam dan produksi stainless steel.
PT ITSS merupakan salah satu anak usaha dari Tsingshan Group asal Cina. Dimana izin operasi perusahaan ini dimulai sejak 2019 dan akan berakhir pada 2049.
PT IMIP juga memiliki 10 persen dalam di PT ITSS. Maka tidak heran jika perusahaan ini berada di kawasan industri miliki PT IMIP dan juga merupakan satu-satunya perusahaan asal Indonesia yang menjadi pemegang saham di perusahaan ini.
Selain PT IMIP, pemegang saham lain perusahaan ini antara lain Tsingshan Holding Group Company Limited, Tsingtuo Group Co. Ltd., Kemudian Hanwa Company Limited, dan Techonology Group Company Limited.
Selain di Morowali, kantor pusat perusahaan ini berada di Jakarta. Tepatnya di Gedung Wisma Mulia, Jakarta Selatan.
PT ITSS menjadi salah satu perusahaan yang cukup berpengaruh di Morowali. Sekitar satu juta ton nickel pig iron (NPI) bisa dihasilkan perusahaan ini setiap tahunnya.