Akibat Omicron, Ribuan Penerbangan Dibatalkan

Nasional6 Dilihat

JAKARTA – Sekitar 4.000 jadwal penerbangan di seluruh dunia selama akhir pekan dibatalkan. Hal itu karena melonjaknya infeksi varian Omicron yang cepat menular dan menciptakan ketidakpastian lebih besar bagi para wisatawan yang hendak berpergian.

Ditulis Reuters, Sabtu (25/12/2021), maskapai penerbangan secara global membatalkan setidaknya 2.314 penerbangan pada Jumat (24/12/2021), bertepatan dengan Malam Natal dan biasanya merupakan hari yang berat untuk perjalanan udara, menurut penghitungan berjalan di situs pelacakan penerbangan FlightAware.com.

Situs FlightAware.com juga menuliskan 1.404 penerbangan lainnya pada hari Natal dibatalkan di seluruh dunia, bersama dengan 340 lainnya yang telah dijadwalkan pada hari Minggu (26/12/2021).

Data FlightAware, lalu lintas udara komersial di Amerika Serikat dan ke dalam atau ke luar negeri menyumbang sekitar seperempat dari semua penerbangan yang dibatalkan selama akhir pekan. Bahkan di antara maskapai penerbangan AS, pertama yang melaporkan gelombang pembatalan liburan pada akhir pekan Natal adalah United Airlines dan Delta Air Lines yang menghapus hampir 280 penerbangan gabungan pada hari Jumat.

Diketahui, kasus infeksi Covid-19 telah melonjak di Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir karena varian Omicron yang sangat menular. Varian Omicron di AS ini pertama kali terdeteksi pada November dan sekarang menyumbang hampir tiga perempat kasus AS dan sebanyak 90 persen di beberapa daerah, seperti pesisir timur.

Jumlah rata-rata kasus Covid-19 baru telah meningkat 45 persen menjadi 179.000 per hari selama seminggu terakhir, menurut penghitungan Reuters. New York melaporkan lebih dari 44.000 infeksi yang baru dikonfirmasi pada hari Jumat saja, memecahkan rekor harian negara bagian itu.

Meningkatnya rawat inap memukul sistem perawatan kesehatan, terutama di Midwest AS, dengan unit perawatan intensif di Indiana, Ohio dan Michigan bersiap untuk yang terburuk, bahkan ketika mereka tetap di bawah tekanan dari gelombang sebelumnya dari kasus varian Delta.

Begitu pun di Inggris, banyak industri dan jaringan transportasi berjuang dengan kekurangan staf karena pekerja yang sakit diisolasi sendiri, sementara rumah sakit telah memperingatkan risiko dampak pada keselamatan pasien.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *