KUPANG – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme mengadakan Festival Aksi Musik Anak Bangsa (ASIK BANG) di Universitas Nusa Cendana, Kupang, Nusa Tenggara TImur (NTT), Kamis (16/3/2023). Kegiatan ini diikuti 18 grup musik dan perseorangan yang mewakili kabupaten dan kota di NTT. Festival ini merupakan upaya memperkuat semangat kebangsaan anak muda lewat musik,
Kasubdit Afrika Asia Pasifik BNPT, Kolonel (Sus) Harianto, mengatakan cara sosialisasi yang dilakukan BNPT diharapkan mampu memperkuat semangat kebangsaan, ajang silaturahmi bagi masyarakat muda NTT.
“Melawan propaganda radikalisme terorisme di era globalisasi ini membutuhkan kalangan generasi muda yang cerdas, visioner, kreatif dan inovatif. Kegiatan ‘Asik Bang’ ini adalah salah satu langkah yang dibuat BNPT mempersatukan anak-anak muda lewat musik perdamaian, kebhinekaan dan cinta tanah air,” kata Harianto.
Ia melanjutkan, salah satu penyebab orang terpapar radikalisme dan terorisme karena kurang berkumpul dan bersinergi. Apalagi mereka tidak menyukai seni dan budaya atau kearifan lokal terutama music.
Untuk itu, lanjut Harianto, dibutuhkan kebersamaan dan fokus dalam pencegahan terorisme sejak dini dengan metode pentahelik atau strategi multi pihak bagi seluruh masyarakat. Lewat ‘Asik Bang’ ini peran anak muda atau musisi menjadi sangat penting dalam pencegahan terorisme melalui music.
“Jangan setelah kejadian baru turun tangan, lebih baik mencegah sebelum terjadi, sehingga peran setiap masyarakat terutama anak muda sangat penting untuk peduli dalam penanggulangan terorisme,” kata Harianto.
Di tempat yang sama Ketua FKPT NTT, Yohannes Oktovianus, mengatakan lagu-lagu nasional telah menguatkan bangsa Indonesia tentang cinta tanah air. Namun saat ini ada sebuah ke khawatirkan bahwa lagu-lagu nasional mulai ditinggalkan.
“Maka kalau kita di NTT pada pukul 10.00 setiap pagi gubernur mewajibkan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kalau di Kesbangpol setiap harinya kita menyanyikan lagu nasional dan daerah,” kata dia.
“Tentunya sangat penting bagi kita untuk melakukan deteksi dini di tengah-tengah lingkungan kita. Apalagi masyarakat khususnya remaja adalah komponen paling utama untuk melakukan cegah tangkal sejak dini,” lanjut Yohannes
Yohannes menekankan tidak cukup hanya memberikan pengetahuan dasar dan ciri teroris. Namun perlu juga menumbuhkan semangat kesadaran bersama, bersaudara sebagai sesama anak bangsa yang mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini.
“Lewat ‘Asik Bang’ kita menyampaikan kepada anak muda semua pencinta musik atau musisi untuk sama-sama menanamkan semangat kesadaran bersama, bersilaturahmi sesama anak bangsa yang mencintai negara kita, menjaga dan merawatnya,” jelasnya.
Kegiatan ‘Asik Bang’ ini dilaksanakan di 34 provinsi, masing-masing provinsi diwakili 2 nominee akan berlaga di tingkat nasional baik solo atau grup band. Para pemenang disediakan hadiah uang pembinaan dengan total ratusan juta rupiah.