JAKARTA – Dimanapun dan kapanpun TNI akan selalu senantiasa melindungi segenap tumpah darah Indonesia. TNI melalui perwakilannya yang ditugaskan di kantor atase pertahanan (Athan) Indonesia di Myanmar berhasil mengevakuasi korban TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang) di Myanmar.
Demikian dikatakan Kabidpeninter Puspen TNI, Kolonel Arm Suhendro Oktosatrio, dalam rilis tertulisnya di Jakarta, Senin (26/6/2023).
“Sebanyak 14 orang berhasil diselamatkan, dengan melaksanakan penjemputan oleh pihak Athan Indonesia di Laukkaing, Shan State Utara, Myanmar pada Jumat (23/6/2023),” ujarnya.
Menurut informasi yang diterimanya, diperkirakan sekitar pukul 10.00 waktu setempat, pada Kamis (22/6/2023), kantor Athan Indonesia di Myanmar bergerak cepat untuk membantu WNI (Warga Negara Indonesia) diduga menjadi korban TPPO di Laukkaing.
Sekitar 14 orang WNI telah diizinkan untuk dipulangkan oleh pihak perusahaan dan diantarkan perusahaan menuju Mandalay (kurang lebih 500km dari Yangon) menggunakan jalur darat.
Kemudian korban TTPO di pindahkan ke Bus dan selanjutnya untuk di bawah ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Yangon.
Ia mengatakan, sepanjang perjalanan, Tim Kantor Athan Indonesia tetap melaksanakan pendampingan saat melewati check point agar tidak mendapatkan permasalahan, dikarenakan sudah mendekati waktu curfew time (jam malam).
Sebanyak 14 WNI berhasil diamankan di KBRI Yangon dan untuk saat ini ditampung di shelter KBRI Yangon sambil menunggu proses kepulangan ke Indonesia.
Dengan adanya permasalahan tersebut, pihak KBRI dan kantor Athan Yangon masih melaksanakan penyelesaian administrasi dalam rangka untuk melengkapi administrasi, sehingga pemulangan korban TPPO ke tanah air dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Usaha yang dilakukan TNI melalui perwakilannya di kantor Atase Pertahanan Myanmar tak lain merupakan ekstraksi dari tugas yang diembankan kepada TNI sebagai PATRIOT NKRI dimanapun dan kapanpun untuk selalu melindungi seluruh tumpah darah Indonesia.