GARDANASIONAL, JAKARTA – Menjaga laut dan perairan Indonesia sebagai tugas pokok Bakamla RI. Tidak hanya melakukan patroli dengan menggunakan unsur kapal patroli di laut, melainkan juga dilakukan dengan pengawasan di udara, salah satunya dengan menggelar Operasi Udara Maritim “Bhuana Nusantara” VI yang memasuki hari terakhirnya pada hari Selasa (15/10/2019).
Kasubbag Humas Bakamla RI, Letkol Bakamla Mardiono, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (16/10/2019) mengatakan operasi udara yang digelar oleh Direktorat Operasi Udara Maritim Bakamla RI di bawah komando, Laksma Bakamla Guntur Wahyudi berlangsung pada 4 – 15 Oktober 2019, dengan area pengawasan di Perairan Tarakan, Samarinda, Gorontalo, Palu dan Ternate.
Agar kegiatan Operasi Udara Maritim mencapai hasil maksimal, Kolonel Bakamla Aries Y. Nugroho ikut turut melaksanakan peninjauan Operasi Udara Maritim “Bhuana Nusantara” VI di Ternate. Sejak tanggal 12 – 14 Oktober 2019 Kolonel Aries turut memantau dan memberikan arahan terkait target operasi, serta melaksanakan koordinasi dengan stakeholder terkait di Ternate.
Operasi patroli udara yang berlangsung di wilayah kamla Zona Maritim Tengah dan Timur Bakamla RI ini didukung pesawat jenis Twin-Otter PK-BRQ dan melibatkan awak pesawat yang menangani Automatic Identification System (AIS), sandi, dan pemotretan udara.
Selain personel Bakamla RI, operasi ini juga didukung oleh TNI AU dengan mengerahkan dua orang personelnya yang juga membantu menentukan target operasi.
Pemantauan udara yang dilakukan adalah untuk mendapatkan data visual secara langsung atas aktivitas kapal-kapal, yang sebelumnya diketahui dari monitoring dan pemantauan keamanan laut melalui dashboard Bakamla Integrated Information System (BIIS).
Hasil dari pengamatan langsung melalui udara ini selanjutnya menjadi data dukung bagi tindak lanjut unsur kapal yang melaksanakan operasi laut.