JAKARTA – Kontak senjata antara TNI dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali terjadi. Sebanyak lima anggota KKB dilaporkan tewas dalam peristiwa yang terjadi pada Kamis (14/9/2023).
Dikutip dari Kompas, Senin (18/9/2023), Kepala Penerangan (Kapen) Kogabwilhan III, Kolonel Czi GN Suriastawa, mengatakan lima anggota KKB yang tewas itu telah dimakamkan pada Sabtu (16/9/2023).
Adapun mereka, kata Suriastawa, merupakan anggota KKB dari kelompok Yotam Bugiangge, mantan anggota TNI yang membelot menjadi KKB wilayah Kabupaten Nduga.
Suriastawa menjelaskan, baku tembak yang terjadi antara TNI dan KKB itu berawal ketika aparat sedang melaksanakan patroli lingkungan pos di Kabupaten Yahukimo pada Rabu (13/9/2023).
Sekitar pukul 12.10 WIT, sejumlah anggota TNI yang melakukan pengamatan mendapati adanya pergerakan beberapa orang.
Beberapa orang itu disebut membawa senjata api laras panjang tengah melintas di Sungai Braza. Sebagian lagi ada yang keluar masuk gubuk di pinggiran sungai tersebut.
Selanjutnya, Pukul 13.15 WIT aparat gabungan melanjutkan pengintaian lebih detail. Kemudian, diputuskan untuk melaksanakan patroli. Di tengah patroli, aparat TNI bertemu KKB di Sungai Braza.
Kemudian, pada Kamis (14/9/2023) tepat Pukul 09.05 WIT, KKB pertama kali melepaskan tembakan senjata api laras panjang dari dua sudut arah berbeda ke arah tim gabungan.
Di saat yang sama, beberapa anggota KKB mulai bermunculan dari gubuk. Mereka pun melepas tembakan ke arah aparat.
Karena ditembaki, Komandan Satgas Gabungan memerintahkan anggota TNI untuk membalas tembakan. Akibat baku tembak itu, awalnya terlihat 4 orang KKB meninggal di tempat.
Sementara yang lainya berhamburan menyelamatkan diri sambil membawa kabur senjata rekannya yang sudah tewas.
Selang beberapa saat, kontak tembak berhenti sehingga aparat melanjutkan penyisiran di mana terdapat 1 orang KKB lagi yang ditemukan tewas.
“Karena tidak ada masyarakat Yahukimo mengaku sebagai keluarganya, maka Kodim, Polres bersama Pemda serta masyarakat setempat melaksanakan pemakaman terhadap kelima jenazah tersebut,” kata Suriastawa.
Dari hasil operasi tersebut, pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti yang tertinggal bersama 5 anggota KKB tersebut. Di antaranya berupa 1 magazen jenis SS1, 1 magazen jenis HK-47 dengan 4 butir amunisi di magazen SS1, 1 unit HT Merk Hitachi beserta charger, 5 buah unit handphone, kartu BPJS atas nama Marnus Elopere dan Kartu Keluarga Sejahtera atas nama Yoel Giban.
Selain itu, ditemukan juga beberapa aksesoris lambang bintang kejora seperti tas noken dan gelang, parang, pusau, senter serta baterai A2 cadangan.
Suriastawa menambahkan, pimpinan telah menekankan bahwa operasi TNI hanya diperuntukkan bagi sasaran terpilih, yaitu KKB bersenjata.
Sementara masyarakat Papua, kata dia, harus tetap dilindungi dan dijaga hak-hak kehormatannya.