BATANG – Banjir yang melanda Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengakibatkan dampak signifikan dengan kerusakan infrastruktur dan perpindahan ribuan warga.
Berdasarkan data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah yang dirilis, Selasa (21/1/2025) malam, tercatat enam jembatan yang berfungsi sebagai penghubung antardesa rusak parah akibat terjangan air bah, sementara genangan air diperkirakan mulai surut.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan banjir ini telah menjangkit sedikitnya 10 desa di 10 kecamatan.
Kecamatan-kecamatan yang terdampak meliputi Bawang, Reban, Subah, Tersono, Warungasem, Gringsing, Bandar, Blado, Batang, dan Wonotunggal.
Baca Juga: PLN-BNPT RI Berikan Listrik Gratis Puluhan Warga Desa di Lamongan
Kejadian ini memperlihatkan betapa rentannya infrastruktur di daerah tersebu dengan situasi cuaca yang ekstrem.
Lebih lanjut, bencana ini juga mengakibatkan dua warganya sempat terseret arus deras. Namun, mereka berhasil dievakuasi dan mendapatkan perawatan medis.
Menurut catatan, sebanyak 130 kepala keluarga (KK) atau sekitar 500 warga terpaksa mengungsi, sementara lebih dari 7.000 individu mengalami dampak langsung dari bencana tersebut.
BPBD setempat masih melakukan identifikasi dan pendataan jumlah warga yang mengungsi serta kerugian yang dialami.
Selain rusaknya jembatan, lima rumah dilaporkan rusak berat akibat banjir, dan beberapa infrastruktur lain juga terkena imbasnya, termasuk satu objek wisata, satu pembangkit listrik tenaga hidro, dan ruas jalan yang penting bagi akses masyarakat.
Kejadian ini menjadi bagian dari bencana hidrometeorologi yang lebih luas yang melanda sejumlah daerah di Jawa Tengah pada minggu keempat Januari ini.
Beberapa kabupaten dan kota lain yang juga terpengaruh antara lain Pekalongan, Kendal, Brebes, Grobogan, Pemalang, Demak, Sragen, Tegal, dan Kota Surakarta.
Muhari mengingatkan, potensi cuaca ekstrem masih akan melanda wilayah Jawa Tengah dalam waktu dua hari ke depan, dengan kemungkinan hujan intensitas sedang hingga lebat.
Masyarakat diminta untuk tetap waspada dan siap siaga menghadapi risiko bencana yang dapat muncul.
BNPB meneruskan imbauan kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi dan merespons bencana.
Pembentukan rencana mitigasi bencana yang baik dan komunikasi yang efektif antarwarga sangat penting untuk mengurangi risiko dampak buruk dari bencana alam.