Bentengi Para Guru dari Radikalisme-Terorisme, Lihat yang Dilakukan Kepala BNPT

Nasional2 Dilihat

JAKARTA – Upaya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) membentengi para guru sekolah dari  radikalisme dan terorisme mendapat banyak apresiasi.

Hal itu setelah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerja sama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi DKI Jakarta menggelar kegiatan bertema ‘Merajut kebhinekaan dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan bangsa’ di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, yang diselenggarakan di kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Dihadapan ribuan guru se-DKI Jakarta yang hadir, Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar, mengajak mereka untuk membantu mencegah tumbuhkembangnya radikalisme dan terorisme di lingkungan sekolah.

“Melalui penguatan pemahaman ketahanan nasional, revitalisasi nilai-nilai Pancasila, serta moderasi beragama,” ujar Boy di Jakarta, seperti ditulis Antara, Jumat (26/8).

Baca Lagi: Kepala BNPT Sebut Jumlah Korban Terorisme Meningkat, Ini Penyebabnya

Langkah tersebut, kata Boy, diperlukan untuk menghadapi tantangan adanya ekspansi ideologi transnasional di tengah perkembangan teknologi.

Boy menambahkan, guru adalah salah satu elemen penting dalam mencegah penyebaran ideologi radikal,  mereka (para guru) harus mengajarkan anak didiknya agar menjadi anak bangsa yang cinta tanah air dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan kebhinekaan.

“Kita harus mewaspadai akan adanya transnasional ideologi terutama adalah intoleransi dan radikalisme yang bertentangan dengan jati diri bangsa,” katanya.

Melalui kegiatan itu, Boy juga memberikan paparan terkait perkembangan terorisme secara global dan regional, serta langkah-langkah pencegahannya.

Diharapkan hal ini dapat menjadi gambaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta, untuk menentukan langkah preventif dalam sinergi penanggulangan radikalisme terorisme di lingkungan pendidikan.

Mubalik Muda Indonesia Dukung BNPT Bentengi Guru dari Radikal Terorisme

Koordinator nasional Jaringan Mubalig Muda Indonesia (Jammi), Irfaan Sanoesi, mengapresiasi langkah preventif Kepala BNPT membentengi para guru sekolah di satuan pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Menurut Irfaan, Guru adalah sosok yang digugu dan ditiru oleh para peserta didik di sekolah. Oleh karena itu, kegiatan yang diselenggarakan BNPT merupakan upaya membentengi bagi para guru dari radikalisme dan terorisme di bagian hulu.

“Upaya yang sangat penting untuk dilakukan mengingat peran guru sangat vital dalam transmisi ilmu pengetahuan, wawasan, dan character building bagi para siswa,” katanya.

Sementara di bagian hilir, lanjut Irfaan, BNPT patut didukung dalam menjalankan program deradikalisasi bagi mantan napiter, sehingga kembali berikrar setia kepada NKRI.

“Kita tahu deradikalisasi BNPT sukses bagi mantan napiter. Paling fenomenal adalah ketika ustadz Abu Bakar Baasyir ikut menghadiri upacara 17 Agustus kemarin. Selain itu, sebanyak 40 napiter berikrar setia kepada NKRI,” kata dia.

“Capaian tersebut patut kita syukuri karena pendekatan pentahelix BNPT berhasil ‘menyelamatkan’ dan mengedukasi bahkan memberdayakan para napiter sehingga dapat hidup berdampingan dengan masyarakat lainnya,” tambahnya.

Upaya BNPT Cegah Radikalisme Harus Sampai ke ‘Akar Rumput’

Karena itu, ia berharap, lembaga tersebut melanjutkan kegiatan, tak berhenti hanya di Provinsi DKI Jakarta. Tapi juga bisa diteruskan ke setiap provinsi bahkan hingga tingkah kecamatan.

Hal itu agar penguatan dan penyemaian pancasila sebagai konsensus bersama bisa membentengi para guru dari radikalisme dan terorisme, sehingga para guru disampaikan ke para siswa.

“Jammi sangat berharap kegiatan yang diselenggarakan BNPT bagi para guru sampai ke tingkat akar rumput. Kalau bisa hingga ke level kecamatan,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) DKI Jakarta, Nahdiana, memberikan dukungan untuk BNPT dalam upaya pencegahan penyebaran radikalisme di lingkungan pendidikan.

Untuk itu ia mengajak para guru meningkatkan kapabilitas dalam penanaman nilai-nilai Pancasila dan rasa cinta tanah air terhadap anak didik.

“Saya berharap kembali dari sini kita dapat meningkatkan kapabilitas diri kita dalam menyertai kehidupan anak- anak kita,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 komentar