JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengambil langkah signifikan dalam upaya pencegahan terorisme dengan meluncurkan pembangunan Pusat Kesiapsiagaan Nasional di kawasan Jakarta Barat.
Acara peletakan batu pertama dilakukan pada Jumat (10/1/2025) oleh Kepala BNPT RI, Komjen Pol. Eddy Hartono, bersama mantan Kepala BNPT, Komjen Pol. (Purn) Boy Rafli Amar. Langkah ini menjadi momentum penting dalam komitmen Indonesia untuk terus meningkatkan sistem pencegahan terhadap ancaman terorisme.
Komjen Pol. Eddy Hartono menekankan, pembangunan Pusat Kesiapsiagaan Nasional adalah bentuk nyata dari pelaksanaan mandat yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018.
“Proyek ini tidak hanya sekadar pembangunan fisik, tetapi juga merupakan upaya strategis dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman tindak pidana terorisme,” ujarnya.
Baca Juga: Bertemu Kepala BNPT, Menteri Pertahanan Beberkan Faktor Terorisme
Eddy menambahkan, inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat upaya kontra radikalisasi dan deradikalisasi, yang menjadi perhatian utama BNPT.
Pusat Kesiapsiagaan Nasional direncanakan akan dibangun di atas lahan seluas 17.000 meter persegi. Fasilitas ini akan berfungsi sebagai pusat rehabilitasi bagi para mantan teroris dan menjadi tempat koordinasi serta layanan masyarakat.
Diharapkan, pusat ini akan berfungsi sebagai elemen strategis dalam mendukung upaya BNPT untuk secara menyeluruh mencegah dan mengatasi terorisme di Indonesia.
Boy Rafli Amar, dalam kesempatan yang sama, memberikan dukungannya terhadap proyek ini. Ia menyoroti pentingnya lokasi strategis dari Pusat Kesiapsiagaan Nasional yang akan memungkinkan BNPT untuk menjalin kolaborasi yang lebih erat dengan berbagai pemangku kepentingan.
“Dengan posisi yang strategis, kita dapat lebih mudah mengajak stakeholder dalam meningkatkan kemampuan bangsa untuk mengatasi aksi terorisme,” kata dia.
Dukungan dari seluruh elemen masyarakat dan sektor lainnya dianggap sangat vital dalam mengeliminasi aksi terorisme yang telah mengganggu stabilitas.
Dalam konteks global, langkah BNPT ini sejalan dengan tren negara-negara lain yang juga meningkatkan kesiapsiagaan dan respons terhadap ancaman terorisme.
Misalnya, di beberapa negara Eropa dan Amerika, terdapat peningkatan investasi dalam program pendidikan dan rehabilitasi bagi mantan teroris, serta peningkatan sistem intoleransi terhadap paham radikalisasi.
Keberadaan Pusat Kesiapsiagaan Nasional diharapkan tidak hanya menjadi tempat rehabilitasi, tetapi juga sebagai pusat penelitian, pendidikan, dan pengembangan metode pencegahan terorisme.
Dengan demikian, BNPT bisa merumuskan kebijakan yang lebih efektif dan memfasilitasi upaya-upaya pencegahan yang lebih terstruktur di seluruh wilayah Indonesia.
Pembangunan Pusat Kesiapsiagaan Nasional bisa menjadi langkah awal menuju implementasi program-program inovatif untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya terorisme dan pentingnya pencegahan dini.
Selain itu, pusat ini diharapkan mampu membantu masyarakat yang terkena dampak langsung dari aksi terorisme, memberikan mereka dukungan dan solusi agar bisa kembali berkontribusi pada masyarakat.
3 komentar