BNPT RI Bagikan Strategi Cegah Konflik pada 15 Pemimpin Daerah di Filipina

Nasional1294 Dilihat

JAKARTA – Tantangan keamanan di kawasan Asia Tenggara kian kompleks, maka dibutuhkan kerja sama lintas negara dalam menjawab tantangan tersebut. 

Dirilis website Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Senin (5/6/2023), Indonesia dan Filipina merupakan dua negara yang selama ini telah intens melakukan penguatan kerjasama, dimulai sejak tahun 2004.

Kerjasama bilateral antara Indonesia dan Filipina telah dimulai saat Memorandum of Understanding antara BNPT dan Anti-Terrorism Council (ATC) Republik Filipina tentang Memerangi Terorisme Internasional ditandatangani di Manila pada tanggal 23 Mei 2014, dan sampai hari ini masih bekerjasama.

Demikian dijelaskan Kepala Sub Direktorat Kerjasama Regional BNPT RI, Letkol (Czi) Yaenurendra H.A.P. saat menerima 15 pemimpin daerah di Filipina yang tergabung sebagai peserta Local Government Unit (LGU) Fellowship on Social Cohesion and Resilience di Kantor BNPT Jakarta beberapa waktu lalu.

Dalam kunjungan ini pula, pihaknya menjelaskan strategi menciptakan perdamaian serta pencegahan konflik yang sudah terimplementasi di Indonesia. 

“Strategi atau pendekatan kami adalah kolaborasi dan kerjasama dengan seluruh pihak termasuk pemerintah, masyarakat sipil, tokoh – tokoh agama, dunia usaha, media hingga akademisi untuk membangun kohesi dan ketahanan masyarakat dalam menciptakan perdamaian dan keamanan serta pencegahan konflik,” katanya.

Salah satu peserta, pemimpin daerah Sumisip, Provinsi Basilan Filipina Jul Adnan Hataman menjelaskan, jika beberapa strategi yang dilakukan BNPT memiliki kesamaan dengan kebijakan di negaranya. 

“Kita memiliki banyak kesamaan program, seperti mengajak peran aktif masyarakat untuk ikut memutus rantai penyebaran ideologi kekerasan, menggandeng pemimpin agama, hingga memperhatikan aspek ekonomi dimana seperti yang kita tahu orang yang kelaparan akan lebih mudah bergabung pada kelompok – kelompok terlarang,” jelasnya.

Diharapkan, pertemuan ini dapat terus menggaungkan semangat Asia Tenggara dalam mencapai perdamaian dan keamanan kawasan dari ideologi – ideologi yang dapat menyebabkan disintegrasi bangsa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *