JAKARTA – Pembentukan national resilience (ketahanan nasional) dalam level terkecil yakni komunitas dan keluarga, menjadi salah satu tema yang akan dilaksanakan pada Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme (RAN PE) periode ke-2.
Demikian dikatakan Ketua Pokja Pilar I RAN PE sekaligus Direktur Perlindungan BNPT RI, Brigjen Pol Imam Margono, dalam Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Tematik Perpres RAN PE Tahun 2025-2029, dikutip pada situs bnpt.go.id, Jumat (19/7/2024).
“Saya harap kolaborasi Kementerian/Lembaga (K/L) dan OMS dalam memberikan masukan konstruktif, dapat memberikan gambaran jelas mengenai aksi yang akan kita lakukan tahun 2025-2029,” ujarnya.
Baca Juga: Momentum 14 Tahun BNPT RI, Gelorakan Anti Kekerasan Menuju Indonesia Emas 2045
Imam menjelaskan, urgensi pengangkatan tema ‘Ketahanan Komunitas dan Keluarga’ pada kegiatan itu, berdasarkan pemikiran dimana komunitas dan keluarga dalam membentengi anggotanya dari ideologi kekerasan memiliki peran sentral.
“Pengangkatan tema tersebut berdasarkan pada pemikiran bahwa keluarga dan komunitas memiliki peran sentral dalam membentengi anggotanya masing-masing terhadap ancaman ekstremisme kekerasan. Maka, keluarga dan komunitas harus terus menerus diperkuat daya tangkalnya,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Plh. Direktur Eksekutif Wahid Foundation, Siti Kholisoh, mengatakan salah satu contoh program ketahanan komunitas di kalangan anak muda yang telah berjalan selama ini adalah Sekolah Damai.
Baca Lagi: BNPT RI Bakal Bentuk Kampus Kebangsaan di Salatiga, Ini Universitas yang Disasar
“Sekolah Damai ini menyasar Sekolah Menengah Atas / Kejuruan, agar budaya toleransi berkembang di sekolah. Program ini model jangka panjang dalam memperkuat ketahanan masyarakat terhadap paparan intoleransi,” jelasnya.
Menurut dia, perlu mengobservasi kebutuhan komunitas sebelum melakukan rencana aksi. Sebab setiap komunitas beda kebutuhan. Kontekstualisasi intervensi ini dapat berupa hasil kajian atau riset yang dibutuhkan.
“Kita perlu menggalih dan mengobservasi kebutuhan fundamental yang komunitas butuhkan,” kata dia.
Adapun K/L dan OMS yang berpartisipasi dalam kegiatan ini diantaranya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), AMAN Indonesia, hingga Peace Generation Indonesia.
2 komentar