SUMBAWA – Aksi heroik Bripka Abdul Syahid, seorang anggota polisi di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, menjadi viral di media sosial dan memikat perhatian banyak orang.
Dalam momen yang penuh tantangan, Bripka Syahid rela badannya dijadikan jembatan demi menyelamatkan seorang ibu dan anaknya dari situasi berbahaya akibat longsor yang memutuskan akses jalan.
Peristiwa heroik ini terjadi saat jalan penghubung terputus akibat bencana longsor yang disebabkan oleh curah hujan tinggi.
Dalam kondisi tersebut, Bripka Syahid, yang juga bertugas sebagai bhabinkamtibmas, melihat seorang ibu dan anaknya terjebak di tepi jalan yang sudah tidak bisa dilalui.
Tanpa ragu, ia mengambil keputusan berani dengan berbaring di jalur yang terputus, memungkinkan keduanya untuk melintasi celah tersebut dengan aman.
Baca Juga: Mengembalikan Spirit Ahlussunnah Wal Jamaah: Seruan Moderasi dari Habib Nabiel
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat Bripka Syahid berbaring dengan sabar, menerima injakan dari sang ibu dan anak.
Aksinya tidak hanya menunjukkan keberanian, tetapi juga empati dan dedikasi yang tinggi sebagai pelindung masyarakat.
Kisah Bripka Syahid segera menarik perhatian Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komjen Pol Dedi Prasetyo.
Dedi mengungkapkan rasa bangga dan apresiasi yang tinggi terhadap tindakan heroik Bripka Syahid.
“Tindakan ini menunjukkan bahwa kehadiran seorang polisi di tengah masyarakat adalah untuk melindungi dan mengayomi,” ujar Dedi di Jakarta, Jumat (17/1/2025).
Dedi juga menekankan pentingnya tindakan tersebut menjadi teladan bagi seluruh anggota Polri untuk selalu siap melindungi dan melayani masyarakat.
Pengabdian Bripka Syahid menjadi inspirasional dalam dunia kepolisian, yang selama ini terus berupaya untuk membangun kepercayaan publik melalui keseharian mereka.
Bripka Syahid mengungkapkan bahwa tindakan yang dilakukannya adalah bagian dari tugasnya sebagai polisi.
Ia percaya hubungan baik antara polisi dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan situasi yang aman dan nyaman.
Tidak hanya itu, tindakan Bripka Syahid menjadi contoh nyata bahwa polisi hadir bukan hanya di saat-saat rutinitas saja.
Melainkan juga dalam kejadian luar biasa yang memerlukan keberanian dan ketulusan. Keberanian ini menciptakan ikatan yang erat antara aparat kepolisian dan masyarakat.
Di tengah tantangan yang ada, Bripka Syahid menjadi contoh bagaimana kebaikan dan kesigapan seorang polisi dapat memberikan dampak positif yang besar bagi masyarakat.