JAKARTA – Pemerintah Cina bakal menjatuhkan sanksi kepada sejumlah perusahaan (industri) militer Amerika Serikat (AS), sepeti Boeing dan Lockheed Martin, karena menjual senjata kepada Taiwan di tengah meningkatkan perseteruan dengan Washington atas keamanan dan ambisi strategis Beijing.
Dirilis Defense News, Senin (26/10/2020), Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian, sanksi itu untuk melindungi kepentingan nasionalnya. Meski demikian belum menjelaskan bentuk sanksi kepada perusahaan-perusahaan Amerika tersebut.
“Untuk melindungi kepentingan nasional kami, Cina memutuskan untuk mengambil tindakan yang diperlukan dan menjatuhkan sanksi ke perusahaan Amerika seperti Lockheed Martin, Boeing Defense, dan Raytheon, serta orang dan perusahaan yang berperilaku buruk dalam proses penjualan senjata,” katanya.
Beberapa waktu lalu, Beijing menuntut Washington membatalkan rencana penjualan 135 rudal serang darat presisi senilai lebih dari 1 miliar dolar untuk meningkatkan pertahanannya.
“Penjualan tersebut secara serius merusak kedaulatan dan kepentingan keamanan Cina,” kata Zhao.
Cina telah meningkatkan aktivitas militer di sekitar Taiwan dalam upaya memaksa konsesi dari pemerintahan pro-kemerdekaan Presiden, Tsai Ing-wen. Partai Komunis menggunakan beban ekonomi yang semakin meningkat di daratan untuk menekan pemerintah lain agar memutuskan hubungan diplomatik dan tidak resmi dengan Taiwan.
Beijing secara teratur menekan perusahaan Amerika, termasuk Boeing, dalam upaya memengaruhi kebijakan AS. Apalagi Cina adalah salah satu pasar terbesar Boeing untuk pesawat komersial, yang mungkin membuatnya rentan terhadap boikot.
Lockheed Martin dan Raytheon juga memasok radar dan teknologi lain untuk penerbangan sipil.
Diketahui, kedua pemerintah telah menjatuhkan sanksi kepada perusahaan dan individu di kedua belah pihak, atas keluhan tentang hak asasi manusia, peretasan komputer, dan masalah lainnya, meskipun tidak jelas apakah hal itu berdampak.
Washington telah memberlakukan larangan perjalanan dan keuangan pada pejabat dan perusahaan Cina yang dikatakan terkait dengan pelanggaran di wilayah barat laut Xinjiang, di mana minoritas Muslim telah ditahan di kamp-kamp pendidikan ulang, atau Hong Kong setelah Beijing mencoba memperketat kontrol dengan memberlakukan kewarganegaraan.
Beijing telah membalas dengan mengumumkan sanksi terhadap beberapa legislator AS. Karena itu, Zhao meminta Washington menghentikan penjualan senjata ke Taiwan dan menghentikan interaksi militer apa pun dengan Taiwan.
“Kami akan terus mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi kedaulatan nasional dan kepentingan keamanan,” kata Zhao.