Densus 88 Bersama PT SHS Latih Eks Napi Terorisme Bercocok Tanam

Nasional685 Dilihat

JAKARTA – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pangan PT. Sang Hyang Seri (PT SHS) memberikan pendidikan wawasan kebangsaan melalui program ketahanan pangan kepada para mantan narapidana teroris di Sukamandi, Subang, Jawa Barat.

Direktur Utama Sang Hyang Seri, Maryono mengatakan, pihaknya memberikan pelatihan lapangan tentang penyemaian benih padi dan pengerjaan penanaman padi.

“Tentunya dalam proses pertumbuhan padi yang ditanami itu dikelola langsung oleh mantan narapidana terorisme sampai masa panen tiba, sehingga mereka dapat mengetahui lebih dalam dari setiap langkah proses pertumbuhan padi,” ujarnya di Jakarta, Senin (9/1/2023).

Pihaknya berkomitmen terus membantu mantan narapidana terorisme agar dapat menerima ilmu pertanian secara baik. Harapannya, mereka bisa bertani saat kembali ke masyarakat.

Sementara, Kepala Densus 88, Inspektur Jenderal Polisi Marthinus, menyampaikan kerja sama itu melibatkan 10 mantan narapidana terorisme yang dibimbing dan dilatih oleh Sang Hyang Seri.

“Dengan mempelajari pertanian, kami berharap itu menjadi sumber ekonomi mereka ke depannya, sehingga kecil kemungkinan untuk mantan narapidana itu melakukan perbuatan yang dilakukan sebelumnya,” kata Marthinus.

Seorang mantan narapidana terorisme bernama Dodi Suradi mengaku senang mendapat bimbingan cara bercocok tanam padi. “Kami berharap pola pembinaan dengan program-program ini dapat terus berlanjut untuk dapat menambah manfaat baru untuk kami,” kata Dodi.

Selain melakukan kegiatan pertanian, pendidikan wawasan kebangsaan dan bela negara juga menjadi fokus dalam kegiatan ini untuk membangun jiwa nasionalisme yang dimiliki oleh para mantan narapidana terorisme.

Program pendidikan wawasan kebangsaan itu bertujuan agar mantan narapidana terorisme menjadi masyarakat yang cinta terhadap Tanah Air, serta ikut membangun kemajuan Indonesia, khususnya dalam pertanian untuk memajukan ketahanan pangan nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *