JAKARTA – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri kembali menangkap terduga teroris di Kelurahan Keraton, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Banten. Penangkapan itu dilakukan terhadap pria berinisial A yang merupakan pengusaha bengkel mobil.
Atas kejadian penangkapan itu, pendiri NII Crisis Center, Ken Setiawan, menduga masih banyak teroris yang merencanakan amaliah di bulan ramadhan. Hal tersebut dikarenakan pahalanya berlipat ganda.
“Aparat harus meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi amaliah para kelompok terorisme di bulan ramadhan,” ujarnya via WhatsApp, Sabtu (2/5/2020).
Menurut Ken, saat ini semua kelompok teroris bersatu. Menjadikan pemerintah dan aparat keamanan sebagai musuh bersama.
“Apapun latar belakang kelompoknya, yang penting sama-sama anti pemerintah kinibersatu,” katanya.
Ia menambahkan, yang menjadi target mereka yakni membuat konflik di masyarakat. Sebab itu dinilai sebagai peluang menuju solusi utama untuk mengganti dasar negara, dari Pancasila dengan negara Islam/ Khilafah Islam.
“Targetnya adalah konflik bahkan bila perlu chaos, untuk mengganti dasar negara,” kata dia.
“Satu saja lolos melaksanakan amaliah teror bom, maka kondisi bangsa akan tidak stabil. Apalagi di tengah pandemi corona yang belum tahu kapan akan berakhir,” Ken menambahkan.
Sebelumnya, penangkapan terduga teroris di Pandeglang itu diungkapkan salah seorang warga RT di Kelurahan Keraton, Madropi.
“Sesudah sholat magrib, ketemu di jalan sini (A dan polisi), langsung ditangkap dan katanya dibawa langsung ke Mabes polri,” kata Mardopi.
Densus 88 juga menggeledah rumah terduga teroris tersebut sekitar 3 jam. Bahkan dari pengeledahan diamankan sebuah panah, buku, satu unit laptop, dan dua handphone milik terduga.