SENTUL – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI memperkenalkan program deradikalisasi kepada Coordination Unit for Threat Analysis (CUTA) Belgia saat melakukan kunjungan ke Kantor BNPT di Sentul, Jawa Barat, Selasa (17/10/2023).
Dikutip dari website bnpt.go.id, Rabu (18/10/2023), dalam kesempatan tersebut, Direktur Deradikalisasi BNPT RI, Brigjen. Pol. R. Ahmad Nurwakhid, menjelaskan tiga tema besar program kebijakam deradikalisasi yaitu program rehabilitasi ideologi, pelatihan kompetensi, dan reedukasi sosial.
“Substansi daripada program deradikalisasi ada tiga tema besar. Pertama adalah kita lakukan rehabilitasi idologi dengan pendekatan psikologi atau pendekatan kemanusiaan, kemudian pelatihan kompetensi agar mereka bisa mensejahterakan dirinya setelah keluar, lalu reedukasi sosial,” ujarnya.
Ahmad Nurwakhid mengapresiasi CUTA yang melakukan kunjungan kerja tersebut. Menurutnya, kegiatan ini dapat menjadi landasan upaya kolaborasi lintas negara dalam upaya penanggulangan terorisme.
“Kita semua meyakini bahwa terorisme ini crime against humanity dan kerja sama seperti kunjungan-kunjungan ini bagi kami merupakan sesuatu yang bagus, untuk kita melakukan kolaborasi dalam melakukan penanggulangan terorisme,” katanya.
Sementara, Kepala Departemen Analisis Strategi CUTA Belgia sekaligus pimpinan delegasi, Bart Thys, menyampaikan apresiasi kepada BNPT RI yang telah berbagi ilmu dan pengalaman tentang program deradikalisasi.
“Terima kasih karena sudah menerima kunjungan kami, saya pikir program deradikalisasi adalah sesuatu yang bisa kita pelajari di negara kita (Belgia), yang mungkin memiliki masalah yang sama,” ujarnya.
Selain bertujuan untuk mempelajari program deradikalisasi, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dan Belgia. M
enutup kunjungan, para delegasi berkesempatan mengunjungi kawasan Balai Latihan Kerja (BLK).