LAMONGAN – Sebagai upaya mewujudkan Indonesia yang lebih aman, damai, dan tentram serta meningkatkan kewaspadaan dan meredam munculnya radikalisme dan intoleransi di lingkungan masyarakat, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) meminta generasi muda bijak bermedia sosial.
“Anak-anak muda Lamongan saya minta agar turut menjaga lingkungan tetap kondusif, di antaranya dengan bijak bermedia sosial. Unggah konten yang informatif yang bukan menyesatkan dan menimbulkan situasi gaduh di masyarakat,” ujar Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid dalam acara Webinar dan talkshow Ngobrol Pintar Cara Orang Indonesia “NGOPI COI” di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan, Rabu (25/3/2021).
Di hadapan peserta talkshow yang juga disiarkan secara zoom meeting dan live streaming tersebut, Ahmad Nurwakhid menjelaskan, selain bijak dalam bermedia sosial masyarakat juga dapat terlibat dalam kegiatan pencegahan terorisme, melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT), agar masyakarat memahami bahwa radikalisme tidak hanya menimbulkan rasa takut dan teror secara masif, namun juga menimbulkan korban.
“Radikalisme terorisme membuat masyarakat terancam, takut dan pastinya timbul korban. Ini merupakan kejahatan serius, kalau bahasa Lamongan itu kejahatan nemen, kejahatan sing wedyan dan biasanya motif pemicunya antara lain kesenjangan sosial, ketidak puasan dengan pemerintahan, benci serta politik agama,” katanya.
Oleh karena itu, perlu kewaspadaan masyarakat khususnya yang ada di desa-desa untuk mewaspadai munculnya radikalisme. Dimana salah satu bentuk radikalisme selama ini yakni penolakan atau pernyataan penyesatan terhadap kearifan lokal.
Senada, Wakil Bupati Lamongan, Abdul Rouf, menjelaskan di wilayahnya terdapat desa Pancasila yang terletak di Desa Balun. Penamaan desa ini tentu atas dasar tingginya toleransi di desa tersebut.
“Di Lamongan kami memiliki desa Pancasila. Di namai desa Pancasila karena tingginya toleransi di desa ini. Ada tiga tempat ibadah agama sekaligus, yakni masjid, gereja, dan pure berdiri harmonis di seputar alun-alun desa tersebut. Dan tentu masyarakat selama ini guyub rukun satu sama lain,” ujarnya.
Tak hanya miliki desa Pancasila, Kabupaten Lamongan juga berdiri Yayasan Lingkar Perdamaian di Desa Tenggulun Kecamatan Solokuro yang beranggotakan eks napi terorisme.