Dompet Dhuafa Bentuk CCCTC Tangkal Corona?

Nasional4 Dilihat

JAKARTA – Dalam upaya meminimalisir penyebaran virus Corona (Covid-19) Dompet Dhuafa turut melibatkan diri. Bahkan Sejak awal pandemi corona masuk ke Indonesia, Dompet Dhuafa membentuk Crisis Center Cegah Tangkal Corona (CCCTC). 

Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa, Imam Rulyawan, mengatakan salah satu program Dompet Dhuafa sebagai upaya menangkal penyebaran virus corona, yakni dengan pemasangan disinfection chamber (body chamber) secara gratis di berbagai area publik.

“Bilik Cekal (Cegah Tangkal) Corona Dompet Dhuafa menggunakan cairan antiseptik yang aman untuk tubuh manusia dan sudah sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan dan farmakolog, bukan cairan yang biasa dipakai untuk menyemprot fasilitas umum”, ujarnya seperti rilis yang diberikan ke Jernih.co di Jakarta, Selasa (31/3/2020).

Dari target 1000 Bilik Cekal Corona yang akan didistribusikan, sampai saat ini Dompet Dhuafa sudah masang 63 Disinfection Chamber di berbagai lokasi yang dibutuhkan.

“Sudah memasang 63 Disinfection Chamber, seperti 44 Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan, empat fasilitas pendidikan, 10 kantor pelayanan publik, empat fasilitas umum, dan satu di stasiun MRT,” katanya.

Sementara, Ketua Crisis Center Cegah Tangkal Corona (CCCTC), Yeni Purnamasari, menjelaskan penggunaan disinfection chamber merupakan salah satu upaya mengurangi kontaminasi virus dan bakteri yang menempel di permukaan pakaian atau benda.

Dalam pemakaiannya, lanjut Yeni, perlu edukasi secara jelas dan tepat terkait dengan lama pemakaian, paparan tidak langsung terhadap mata dan tidak ditelan. 

Untuk komposisi bahan cairan antiseptic yang dipergunakan sebagai cairan pada Disinfection Chamber Dompet Dhuafa berupa berupa antiseptic, yaitu chloroxylenol (4,8 persen) dengan pengenceran 25 ml per 1 liter air atau benzalkonium klorida (1,1856 persen) dengan pengenceran 45 ml per 1 liter air.

Bilik Disinfeksi dibuat oleh Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa dengan melibatkan banyak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang saat ini terdampak langsung karena lesunya ekonomi. 

“Bilik ini tidak dijual dan tidak dikomersialkan, tetapi di pasang secara gratis di area publik dan fasiltias layanan publik,” kata dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *