DPR RI Minta Segera Selidiki Permainan Karantina

Nasional6 Dilihat

JAKARTA – Penegak hukum harus segera melakukan penyelidikan terkait kemungkinan adanya keterlibatan oknum petugas dari berbagai tingkatan atas indikasi permainan karantina Covid-19. Demikian dikatakan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, di Jakarta, Rabu (2/2).

Ia mengaku menerima pengaduan dari pelaku perjalanan luar negeri terkait adanya indikasi permainan oleh oknum petugas karantina.

Tak hanya itu, sejumlah video yang dibuat pelaku perjalanan luar negeri juga sempat beredar di media sosial tentang buruknya fasilitas yang disiapkan.

Oleh karena itu, ia berharap arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kepolisian mengusut tuntas permainan karantina, agar segera dituntaskan.

“Kami berharap tentunya instruksi Presiden harus ditindaklanjuti dengan serius,” kata dia.

Pihaknyapun telah menyampaikan berbagai pengaduan pelaku perjananan luar negeri ke Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 dalam beberapa kesempatan.

“Kami juga sudah menyampaikan berbagai pengaduan tersebut kepada Satgas Covid-19 dalam rapat bersama Komisi IX DPR beberapa waktu yang lalu,” ujar dia.

Karenanya, penyelidikan oleh aparat penegak hukum atas dugaan tersebut sebaiknya segera dilakukan. Diduga permainan karantina melibatkan petugas berbagai tingkatan.

“Menghadapi pandemi ini ibaratnya kita sedang berperang. Untuk bisa keluar, butuh gotong royong dari kita semua. Jangan ada lagi pihak yang secara tidak bertanggungjawab menyalahgunakan kewenangan demi mencari keuntungan,” katanya.

Sebelumnya, saat memimpin rapat terbatas mengenai PPKM secara virtual, Presiden Joko Widodo (Jokowi), meminta Kepolisian mengusut tuntas permainan karantina. Hal itu diketahui setelah dirinya mendengarkan sejumlah keluhan dari warga asing mengenai proses karantina.

“Disiplin dalam melakukan pengetatan di pintu-pintu masuk dan pelaksanaan proses karantina yang benar dari luar negeri. Saya masih mendengar dan ini saya minta Kapolri untuk mengusut tuntas permainan yang ada di karantina. Sudah, karena saya sudah mendengar dari beberapa orang asing komplain ke saya mengenai ini,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *