JAKARTA – Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun, mengatakan Israel tidak mendengarkan berbagai tuntutan masyarakat internasional. Ia merujuk pada serangan negara zionis itu ke Jalur Gaza yang semakin meluas ke beberapa kota.
“Jadi, mereka bisa berpindah ke Rafah, Tepi Barat, Yerusalam, Suriah, mereka bisa mencapai Iran dan inilah Israel. Mereka tidak mendengarkan suara-suara maupun permintaan dari masyarakat internasional,” ujarnya pada konferensi pers yang digelar di Kedutaan Besar Palestina, Jakarta, Jumat (10/5/2024).
Menurut Zuhair, masyarakat internasional hari ini tidak hanya menunjukkan solidaritas atas apa yang terjadi di Gaza. Tapi, juga turut menyuarakan hingga ke berbagai forum internasional maupun PBB.
“Masyarakat internasional memberikan tidak hanya solidaritas, tapi mereka berbicara tentang Israel yang merupakan sebuah negara yang tidak ingin menciptakan sebuah perdamaian. Isreal benar-benar melawan perdamaian dan ini selalu saya sampaikan di mana pun saya berada dan ini yang kita lihat dari lapangan,” katanya.
Ia menegaskan, rakyat Palestina adalah orang-orang yang tidak bersalah dan mencari perdamaian. Namun, zionis Israel terus saja melakukan agresi di tanah Palestina.
Menurut dia, kekejaman Israel bukan terjadi sejak 7 Oktober 2023, tapi sejak 76 tahun lalu. Ia pun mempertanyakan komitmen Israel untuk mematuhi Resolusi 181 yang diputuskan oleh Sidang Majelis Umum PBB.
“Resolusi itu menyebutkan 56 persen atas Israel dan 44 persen untuk tanah Arab-Palestina. Tapi, saat ini yang terjadi adalah seluruh tanah yang ada di bawah pendudukan Israel,” kata Zuhair.