MAKASSAR – Bonus demografi yang besar akan dihadapi Indonesia dalam beberapa tahun mendatang, demi tercapainya Indonesia Emas 2045. Untuk itu generasi muda Indonesia harus siap dalam menghadapi segala macam ancaman, termasuk ancaman terhadap paham paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila. Sehingga dibutuhkan ketahan ideologi.
Hal itu diungkapkan Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen Pol R Ahmad Nurwahid, saat membuka kegiatan Regenerasi Duta Damai Dunia Maya Provinsi Sulawesi Selatan, di Makassar, Selasa (23/8/2022) petang.
“Indonesia emas 2045, dimana anak-anakku semua ini yang akan mewujudkannya. Dan program ini hanya bisa tercapai jika ketahanan nasional kita itu tangguh, kuat dan ulet. Oleh karena itu kalian semua nantimnya harus kuat meenghadapi segala macam bentuk ancaman dari dalam maupun dari luar. Untuk itu yang diperlukan buat adik-adik sekarang ini adalah ketahanan ideologi,” ujarnya.
Baca Lagi: Berbangsa dan Bernegara Merupakan Fitrah Manusia
Lebih lanjut Nurwahid menjelaskan, ancaman ideologi yang dihadapi salah satunya adalah ancaman ideologi radikalisme. Dimana ideologi atau paham radikalisme adalah paham yang digunakan dengan mendistorsi agama yang digunakan kelompok-kelompok tertentu dem tujuan politik mereka.
“Radikalisme adalah ideologi atau paham yang dibangun dengan mendistorsi agama, memanipulasi agama, dengan tujuan politik kekuasaan yang tujuan akhirnya mendirikan negara agama versi meraka, dengan ideologi khilafah menurut versi mereka,” kata dia.
Ia menjelaskan, penyebaran ideologi atau paham radikal ini ibarat seperti virus-virus. Dimana virus ini jika dibiarkan tentunya dapat menyebabkan perselisihan dalam masyarakat.
“Mereka menebar virus-virus fitnah ideologi, fitnah bagi agama, yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur agama. Mereka juga mengadu domba antar umat beragama, menimbulkan fobia terhadap umat beragama, yang mana kalau dibiarkan akan menimbulkan konflik. Virusnya apa saja? Mereka juga suka mengkafirkan orang lain, terkena virus takfiri, orangnya menjadi ekslusif, menjadi intoleran, virus-virus inilah yang disebarkan,” katanya.
Oleh karena itu Nurwahid pun menekankan jiwa sebagai generasi muda harus tetap kuat dalam menahan segala macam tantangan ideologi, sehingga bisa terus berada di jalan tengah sehingga bisa menggapai impian Indonesia Emas di tahun 2045 mendatang.
“Kita harus kuat berada ditengah. Jangan terbawa ke kiri dan jangan juga terbawa ke kanan. Esensi baik ideologi kanan kita ambil, esensi ideologi kiri kita ambil. Kita ambil jalan tengah, itulah Pancasila,” ujarnya.
Peran Duta Damai Dunia Maya Sangat Vital
Peran Duta Damai Dunia Maya yang diikuti generasi muda, pegiat media sosial sangat vital. Hal tersebut dikarenakan radikalisasi yang dilakukan kelompok radikal itu sangat signifikan menggunakan media, terutama media sosial, sehingga perlu kita lakukan kontra-kontra, baik itu kontra narasi, kontra propaganda, dan kontra ideologi,
“Karena memang generasi muda ini menurut data survey yang kita miliki bahwa dominasi terhadap kelompok yang tergabung dalam indeks potensi radikal ini dominan pada generasi muda, terutama generasi milenial. Makanya Duta Damai ini sagat vital dan signifikan untuk kita libatkan dalam menglorifikasi tentang perdamaian, persatuan cinta tanah air, maupun nilai-nilai kebangsaan,” ujar dia,
Untuk itu kepada para generasi muda anggota Duta Damai Dunia Maya, iameminta agar Duta Damai harus bertindak militan untuk menjadi buzzer dalam melawan segala ujaran kebencian, hoax dan adu domba.
“Jadilah buzzer yang dapat menebar perdamaian, menggelorakan konsensus-konsensus nasional. Karena dengan itu negara kita bisa menggapai Indonesia Emas 2045. Ditangan kalianlah bangsa ini akan maju” katanya mengakhiri.
Seperti diketahui, Regenerasi Duta Damai Dunia Maya Regional Sulawesi Selatan diikuti sebanyak 60 peserta memiliki keahlian di bidang IT, Blogger, dan Desain Komunikasi Visual (DKV).
Selama empat hari kedepan mereka akan digembleng oleh tim mentor dari Pusat Media Damai (PMD) BNPT dengan dibekali pengetahuan terkait narasi-narasi perdamaian, sehingga nantinya mereka bisa menghasilkan produk-produk yang bisa mereka sebarkan melalui dunia maya.
.
Nantinya ke-56 duta damai yang baru akan bergabung dengan empat anggota duta damai dunia maya Sulawesi Selatan yang sudah ada sebelumnya untuk berperan aktif menyebarkan perdamaian sebagai upaya pencegahan paham radikal terorisme di kalangan generasi muda mealui dunia maya dan juga dunia nyata.