JAKARTA – Heston Blumenthal, salah satu chef paling terkenal di dunia, baru-baru ini mengungkapkan perjalanan pribadinya dengan kesehatan mental.
Dalam pernyataannya, Blumenthal, pemilik restoran berperingkat Michelin seperti Fat Duck, Dinner by Heston Blumenthal, dan Hind’s Head, mengakui bahwa diagnosis bipolar yang diterimanya bukanlah akhir dari segalanya, melainkan bagian dari siapa dirinya.
Heston Blumenthal, yang dikenal karena pendekatan inovatifnya terhadap masakan, pertama kali mengungkapkan diagnosis ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder adalah gangguan yang memengaruhi perilaku seseorang) pada tahun 2017.
Baca Juga: Menjaga Persatuan: Moderasi Beragama dan Cinta Tanah Air dalam Menghadapi Ancaman Ideologi Ekstremis
Pengalamannya dengan ADHD membentuk perspektifnya terhadap kreativitas dan inovasi dalam masakan. Namun, diagnosis bipolar yang diterimanya lebih baru-baru ini membawa tantangan yang lebih kompleks.
Apa itu Bipolar?
Bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem, dari depresi yang mendalam hingga fase mania yang berlebihan.
Menurut data dari World Health Organization (WHO), sekitar 45 juta orang di seluruh dunia menderita gangguan bipolar. Meski begitu, banyak individu yang berhasil mengelola kondisi ini dengan dukungan yang tepat.
Blumenthal mengakui bahwa stigma seputar kesehatan mental sering kali menjadi penghalang bagi banyak orang untuk mencari bantuan.
Dia berusaha untuk membuka dialog tentang pentingnya kesehatan mental, terutama di industri kuliner yang sering kali sangat menuntut.
Dalam wawancara dengan media, Heston menyatakan, “Saya ingin orang-orang tahu bahwa hidup dengan bipolar tidak selalu berarti gelap. Ada banyak warna dan keindahan di dalamnya.”
Inspirasi dari Kehidupan Heston
Kisah Heston bukan hanya tentang tantangan, tetapi juga tentang keberhasilan. Restoran Fat Duck di Bray, Inggris, telah mendapatkan tiga bintang Michelin dan diakui sebagai salah satu restoran terbaik di dunia.
Dengan dedikasi dan inovasinya, Heston telah menunjukkan bahwa kreativitas dapat muncul dari tempat yang paling tidak terduga, termasuk dari perjuangan dengan kesehatan mental.
Dalam menghadapi bipolar, Heston menemukan cara untuk menyalurkan emosinya ke dalam masakan. Misalnya, dia menciptakan hidangan yang merangsang semua indra, menampilkan hubungan antara makanan dan pengalaman emosional.
Heston juga berbagi bahwa dukungan dari keluarga, teman, dan timnya di restoran sangat penting. Dia percaya bahwa memiliki jaringan dukungan yang kuat dapat membuat perbedaan besar dalam mengelola kesehatan mental.
Mendorong Kesadaran Kesehatan Mental
Dengan pengakuan Blumenthal, perhatian terhadap kesehatan mental di dunia kuliner semakin meningkat.
Gelombang pembicaraan tentang kesehatan mental di kalangan chef lainnya juga mulai muncul. Misalnya, chef terkenal lainnya seperti Gordon Ramsay juga berbicara tentang tantangan mental yang dihadapinya selama kariernya.
Dalam industri yang sering kali mengutamakan kesuksesan dan prestasi, Heston menekankan pentingnya mencari dukungan ketika menghadapi tantangan mental.
Dia mengajak rekan-rekan chef untuk tidak merasa malu atau takut berbicara tentang kesehatan mental mereka.