Menindaklanjuti kerja sama bidang logistik dan industri pertahanan antara Pemerintah Filipina dan Indonesia. Undersecretary for Finance and Material Department of National Defense Philipina, Mr. Raymundo Dv Elefante bersama Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI, Bondan Tiara Sofyan melakukan kunjungan ke PT Pindad beberapa waktu lalu.
Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose, mengatakan kunjungan delegasi Filipina merupakan kerja sama yang bertujuan memperkuat kolaborasi industri pertahanan, khususnya pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan produk industri pertahanan lainnya.
Pada kesempatan itu, lanjut Abraham, pihaknya menunjukan sejumlah alutsista unggulan serta fasilitas produksi Pindad, salah satunya medium tank Harimau yang digunakan TNI.
“Hari ini kita memperlihatkan medium tank Harimau dan berbagai produk pertahanan dan keamanan buatan Pindad. Ini telah digunakan oleh TNI dan siap mendukung armada militer Filipina,” ujarnya di Bandung, Sabtu (29/2/2020).
Selain mencoba alutsista buatan Pindad para delegasi Filipina juga mencoba senjata dan amunisi. Karenanya berharap ke depannya, potensi kerja sama akan lebih banyak lagi.
Untuk lingkup kerjasama, lanjut Abraham meliputi supply, service, maintenance, transportation and facilities, serta research and development. Lewat kerjasama tersebut, PT Pindad akan menjadi salah satu pemasok alutsista Filipina dengan mekanisme kerja-sama antar negara atau G to G.
“Ke depan kerja sama khususnya dengan Pindad terjalin lebih baik lagi. Dalam impelementasinya kita mengacu kepada regulasi industri pertahanan, kemudian melakukan cross border,” katanya.
Abraham menambahkan, pihaknya akan mengikuti seluruh regulasi Filipina dengan kerja-sama tersebut. “Dalam implementasinya kita mengacu kepada regulasi industri pertahanan, kemudian melakukan cross- border. Apabila kita melakukan bisnis perdagangan dengan negara lain kita juga meng-adopt bagaimana regulasi mereka sehingga kerja-sama ini bisa value-creating-profit untuk masing-masing perusahaan,” kata dia.
Selain itu, Pindad juga bakal mengikuti seluruh proses kerja sama dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. “Tahun ini Pindad juga mulai mengimplementasikan ISO 37001 manajemen anti suap di seluruh lingkungan kerja,” ujarnya.
Diketahui, Medium Tank Harimau yang ditampilkan Pindad pada kesempatan itu, merupakan produk terbarunya. Tank Medium tersebut mengusung senjata utama turret kaliber 105 milimeter dan senapan mesin kaliber 7,62 milimeter.
Tank Harimau tersebut dirancang untuk beroperasi di berbagai macam kondisi medan, dengan kelebihan memiliki bobot yang relatif lebih ringan dibandingkan Main Battle Tank, dan kemampuan sistem pertahanan anti-balistik dan anti ranjau.
Produk kendaraan tempur Pindad lainnya juga diperlihatkan. Di antaranya kendaraan tempur Anoa dan Komodo. Selain telah dipergunakan TNI. Anoa juga mengikuti berbagai misi pasukan perdamaian PBB di Lebanon, Sudan, Afrika Tengah, dan Kongo.