JAKARTA – Sebanyak 14 delegasi Joint Staff College (JSC/Sekolah Staf Gabungan) Jepang bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI membahas dua topik penting, yakni mengenai kebijakan pertahanan Indonesia dan industri pertahanan nasional Indonesia.
Kerja sama yang telah terbentuk antara Indonesia dan Jepang di bidang pertahanan ini, menggunakan landasan hukum, berupa memorandum kerja sama dan pertukaran di bidang pertahanan antara kedua negara.
Pelaksana Tugas (Plt.) Dirjen Strahan Kemhan, Brigjen TNI Ujang Darwis, mengatakan kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Jepang, mencakup sejumlah kegiatan, antara lain dialog bilateral, pertukaran informasi, kerja sama ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan sumber daya manusia, dan kerja sama lainnya.
Baca Juga: Bertemu Prabowo Subianto, Pengusaha UEA Ini Berkeinginan Bangun Pariwisata Indonesia
“Saya berharap dapat melihat peningkatan jumlah pelajar Jepang yang belajar di Indonesia,” ujarnya di Jakarta, Selasa (28/5/2024).
Ujang Darwis menegaskan pentingnya meningkatkan kerja sama di bidang Pendidikan, dengan saling mengirimkan personel untuk mengikuti Sekolah Staf Gabungan (Seskogab) dan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas RI).
Sebagaimana diketahui, saat ini Indonesia telah mengirimkan tarunanya ke National Defence Academy of Japan untuk belajar dan melakukan pelatihan.
Jumlah Taruna TA. 2019 sampai dengan 2024 berjumlah 14 Taruna, di antaranya 5 Taruna TNI Angkatan Darat, 3 Taruna TNI Angkatan Laut, dan 6 Taruna TNI Angkatan Udara.