TEHERAN – Otoritas Iran telah meringkus kelompok teroris yang terkait dengan Israel. Kelompok itu ditangkap di wilayah perbatasan barat Iran pada Minggu (21/5/2023).
“Sebuah kelompok teroris yang terkait dengan rezim Zionis yang memasuki negara ini dari perbatasan barat ditangkap,” kata Menteri Intelijen Iran, Esmail Khatib, dikutip laman Al Arabiya.
Meski demikian Esmail Khatib tak menerangkan secara terperinci tentang berapa banyak orang yang ditangkap dalam kelompok teroris tersebut.
Ia juga tak menjelaskan dengan spesifik tentang tujuan atau target dari kelompok teroris yang dikaitkan dengan Israel itu.
Akhir tahun lalu Kementerian Intelijen Iran mengatakan, mereka berhasil membongkar penyamaran dan menangkap sejumlah agen spionase yang bekerja untuk badan mata-mata Israel, Mossad.
Mereka dituduh merencanakan serangan teror di Iran. “Empat tim operasional Mossad telah diidentifikasi dan semua anggotanya ditangkap,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Menurut Kementerian Intelijen Israel, lewat peran para agennya, Israel hendak melancarkan serangan teror di Iran.
Tel Aviv disebut ingin memanfaatkan gejolak situasi di Iran yang dipicu gelombang unjuk rasa memprotes kematian Mahsa Amini.
“(Namun) semua teroris ditangkap sebelum mereka dapat mengambil tindakan apa pun,” kata Kementerian Intelijen Israel.
Kementerian Intelijen Iran tak mengungkap identitas para agen spionase tersebut, termasuk kewarganegaraan mereka.
Pada akhir November 2022, Mahkamah Agung Iran menjatuhkan hukuman mati kepada empat pria yang didakwa menjadi agen spionase Israel. Mereka tak dapat mengajukan banding atas vonis tersebut.
“Keempat pria itu dijatuhi hukuman mati karena kerja sama intelijen mereka dengan rezim Zionis (Israel) dan penculikan,” demikian bunyi laporan di situs pengadilan Iran, Mizan Online yang dipublikasikan 30 November 2022 lalu.
Mizan Online mengungkapkan, keempat pria yang divonis hukuman mati yakni Hossein Ordoukhanzadeh, Shahin Imani Mahmoudabad, Milad Ashrafi Atbatan, dan Manouchehr Shahbandi Bojandi. Namun menjelaskan latar belakang mereka. Keempatnya dipastikan tak dapat mengajukan banding atas hukuman mati yang sudah dijatuhkan Mahkamah Agung Iran.
Pada Mei 2022, Garda Revolusi Iran juga sempat mengumumkan bahwa mereka berhasil membongkar dan menangkap jaringan yang bertindak di bawah komando dinas intelijen Israel.
“Orang-orang ini melakukan pencurian, penghancuran properti pribadi dan publik, penculikan, serta pemerasan dengan pengakuan palsu,” kata Garda Revolusi Iran dalam sebuah pernyataan pada 22 Mei 2022.