JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang dijabat Komjen Pol Suhardi Alius, kini berganti setelah Kapolri, Jendral Pol Idham Azis melakukan mutasi sejumlah perwira tinggi.
Seperti yang tertera di Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1377/V/KEP/2020 tertanggal 1 Mei 2020 Irjen Pol Boy Rafli Amar yang sebelumnya menduduki jabatan Wakalemdiklat Polri dipercayakan menduduki jabatan Kepala BNPT untuk meneruskan kepemimpinan Suhardi Alius.
Sementara Komjen Pol Suhardi Alius bakal bertugas sebagai analis Kebijakan Utama Bareskrim Polri.
Pengamat terorisme, Khairul Fahmi, mengatakan BNPT di bawah kepemimpinan Boy Rafli tak akan banyak berubah. Apalagi Boy merupakan orang lama di Detasemen Khusus Antiteror 88 yang cenderung punya pendekatan khas dalam pemberantasan terorisme.
“Sehingga tidak akan banyak bergeser arah kebijakannya,” katanya di Jakarta, Sabtu (2/5/2020).
Peneliti Institute for Security and Strategic Studies ini menyebut, Boy termasuk anggota kepolisian yang paling awal bergabung dengan Densus 88. Dimana Densus 88 dibentuk pada 2004 dengan Jenderal (Purn) Tito Karnavian ditunjuk menjadi pimpinan pertamanya.
Menurut Khairul, di Densus 88, Boy masih satu angkatan dengan Tito dan Kepala Kepolisian RI saat ini Jenderal Idham Azis.
“Beliau orang lama di urusan pemberantasan terorisme, generasi pertama Densus 88 Anti Teror Polri,” ujar Khairul.
BNPT perlu memperkuat aspek pencegahan dan rehabilitasi, lanjut Khairul, karena itu menjadi pekerjaan rumah untuk Boy. Disamping pengalaman kehumasan dapat digunakan dalam menggalang dukungan yang lebih besar bagi proposal pemberantasan terorisme yang akan ditawarkannya.
“Termasuk dalam aspek pencegahan dan rehabilitasi yang mestinya memang lebih ditonjolkan oleh BNPT,” ujarnya. [Fan]