JWG ke-3 dengan Inggris, BNPT RI Fokus Penanganan Anak yang Terasosiasi Terorisme

Nasional1443 Dilihat

JAKARTA – Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengadakan pertemuan ke-3 Joint Working Group on Counter Terrorism (JWG on CT) dengan Inggris. Dalam pertemuan yang berlangsung Senin (20/1/2025), Kepala BNPT, Komjen. Pol. Eddy Hartono, menekankan pentingnya membangun inisiatif di lingkup regional dan multilateral untuk memperkuat kerja sama internasional dalam penanggulangan terorisme.

Eddy Hartono mengatakan, salah satu fokus utama Indonesia adalah penanganan anak yang terasosiasi dengan terorisme. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk tidak hanya menangani terorisme secara langsung, tetapi juga memperhatikan dampak sosial yang terjadi, terutama pada anak-anak.

“Penanggulangan terorisme menjadi tanggung jawab bersama negara-negara dalam menjaga keamanan global,” ujarnya di Jakarta. Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya kolaborasi internasional dalam menghadapi ancaman terorisme yang kian kompleks.

Dalam pertemuan tersebut, Catherine West, Parliamentary Under-Secretary of State (Indo Pacific) Inggris, mengungkapkan kesamaan strategi antara kedua negara dalam menghadapi terorisme.

Baca Juga: Kolaborasi BNPT dan Muhammadiyah Cegah Radikalisasi

Menurutnya, pendekatan pencegahan menjadi kunci sukses kerja sama yang telah terjalin sejak tahun 2021.

“Kita memiliki banyak kesamaan dalam pendekatan melawan terorisme, seperti cara mencegah aksi teroris, rehabilitasi pelaku, dan dukungan bagi para korban. Keberhasilan kerja sama kita terletak pada pendekatan menyeluruh terhadap semua aspek kontra-terorisme,” jelas West.

Dia juga memberikan apresiasi atas pencapaian Indonesia yang berhasil mempertahankan status Zero Terrorist Attack selama dua tahun berturut-turut.

“Ini adalah bukti keharmonisan dan dedikasi BNPT, yang menunjukkan komitmen dalam menjaga keamanan nasional,” kata dia.

Penanganan Anak yang Terkait dengan Terorisme

Salah satu inisiatif baru yang dibahas dalam pertemuan ini adalah penanganan anak-anak yang terasosiasi dengan terorisme.

Ini adalah isu penting yang pertama kali disampaikan pada sidang Commission on Crime Prevention and Criminal Justice (CCPCJ) di Wina pada tahun 2024.

Penanganan yang tepat terhadap anak-anak ini penting untuk memastikan bahwa mereka tidak terjebak dalam siklus kekerasan di masa depan.

Pada pertemuan sebelumnya, JWG ke-2 yang diadakan di London pada tahun 2023, telah disepakati berbagai program penanggulangan terorisme, di antaranya Proyek Rumah Singgah (Halfway House) untuk mantan narapidana teroris (napiter) dan kerja sama peningkatan kapasitas.

Inggris juga mendukung I-Khub BNPT, yang merupakan sistem informasi untuk memudahkan pertukaran data terkait penanggulangan terorisme.

Penguatan kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas implementasi program-program tersebut, yang bertujuan untuk memastikan bahwa strategi penanggulangan terorisme yang ada dapat berjalan secara berkelanjutan dan menyeluruh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar