GARDANASIONAL, MEDAN – Kepolisian terus mengungkap kasus kematian Hakim Pengadilan Negeri Medan, Jamaluddin, yang hingga kini masih misterius. Ia ditemukan sudah tak bernyawa di dalam mobil di kebun sawit milik warga di Dusun II Namo Bintang Desa Suka Dame Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang, Jumat (29/11/201) siang.
Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Agus Andrianto, mengatakan penyebab kematian Jamaluddin, yakni karena dibunuh. Namun demikian, pihaknya belum menyebut siapa orang yang melakukan pembunuhan itu.
Hingga kini, Polisi telah memerikan sebanyak 22 orang saksi. Agus menjelaskan, dalam pengungkapan tim Direktorat Reskrimum Polda Sumut dan Polrestabes Medan tak dapat terburu-buru menangkap orang yang diduga tersebut.
“Tidak boleh gegabah menduga seseorang sebagai pelaku, harus mendalami semua alibi dan periksa semua alat bukti yang ada,” ujarnya di Medan, Kamis (5/12/2019).
Menurutnya, dari hasil uji laboratorium forensik, Jamaluddin diperkirakan meninggal antara 12 sampai 20 jam sebelum ditemukan.
Sebelumnya, Agus menduga jika pelaku pembunuhan adalah orang dekat korban. “Dugaan dibunuh.Pelakunya bukan orang jauh, ‘orang dekat’ korban,” katanya.
Meski begitu, Agus tak mau menyebutkan secara rinci. “Tunggu saja hasil penyidikan pihak kepolisian. Ini masih dikembangkan,” kata dia.
Isteri Jamaluddin, Zuraida Hanum, bercerita sebelum kejadian ditemukannya mayat sang suami di dalam mobil di kebun sawit milik warga di Dusun II Namo Bintang Desa Suka Dame Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang, Jumat (29/11/201) siang, kediamannya sempat diteror oleh Orang Tak Dikenal (OTK) yang beralamat di Perumahan Royal Monaco Blok D No 22, Medan Johor, Sumatera Utara.
“Waktu itu pagar pintu rumah kami sempat dirusak orang tidak dikenal diduga ditabrak menggunakan mobil,” katanya, Sabtu (30/11/2019).
“Saat saya keluar dari rumah tidak ada orang di luar,” Zuraida menambahkan.
Ia menjelaskan, kejadian itu sekitar pukul 06.30 WIB. Meski memasang CCTV, namun saat itu sedang rusak.
Menurutnya, sang suami selama itu terlihat baik-baik saja, karena itu dirinya yakni Jamaluddin tidak memiliki musuh. Bahkan tidak pernah mengeluh atau pun bercerita tentang kegiatan atau mengalami teror (ancaman).
Usai shalat subuh pada hari kejadian, Jamaluddin berpamitan ke Zuraida, untuk menjemput temannya ke Bandara Internasional Kualanamu. Namun hingga kini, dirinya yang tak tahu siapa teman sang suami tersebut.