Kapolri dan Band Sukatani: Menggandeng Kritik untuk Perbaikan Polri

Kabar Mabes, Ragam1032 Dilihat

JAKARTA – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kembali menjadi sorotan publik setelah Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memberikan tawaran tidak biasa kepada band punk Sukatani.

Dalam sebuah pernyataan yang viral, Jenderal Listyo mengatakan, Polri siap menerima kritik sebagai bagian dari proses evaluasi dan perbaikan. Tawaran ini muncul setelah lagu “Bayar Bayar Bayar” dari Sukatani menjadi kontroversi, yang liriknya secara eksplisit mengkritik perilaku oknum polisi di lapangan.

Di tengah sorotan tajam masyarakat, Jenderal Listyo mengajak band Sukatani yang sempat viral berkat kritiknya untuk bersama-sama membangun Polri yang lebih baik.

Listyo menekankan, perlunya Polri untuk berbenah diri dan menjadi lembaga yang lebih adaptif.

“Kritik adalah wujud kecintaan masyarakat terhadap institusi,” ujarnya di Jakarta, Minggu (23/2/2025).

Masyarakat saat ini menuntut transparansi dan tindakan nyata dalam menanggapi pelanggaran yang terjadi di dalam tubuh Polri.

Baca Juga: Menghadapi Gejolak Global: Fondasi Kuat Diplomasi Indonesia antara Cina dan AS

Sukatani, yang dikenal dengan penampilan anonim mereka, menjadi sorotan setelah video klarifikasi mereka beredar.

Dalam video tersebut, mereka meminta maaf kepada Polri, yang menimbulkan pertanyaan tentang kemungkinan adanya tekanan.

Publik pun semakin skeptis ketika mereka meminta agar video kritik yang telah beredar dihapus. Walaupun mereka menegaskan tidak ada paksaan, namun situasi ini menimbulkan kecurigaan.

Menanggapi situasi tersebut, Divisi Propam Polri mulai melakukan pemeriksaan terhadap enam personel Polda Jateng terkait dugaan intimidasi yang mungkin terjadi.

Keterangan resmi dari Divpropam Polri menyatakan, semua laporan masyarakat akan ditindaklanjuti secara profesional dan transparan.

Ini menunjukkan bahwa Polri berusaha untuk tidak hanya mendengarkan kritik, tetapi juga menginvestigasi dugaan pelanggaran oleh anggotanya.

Langkah Kapolri untuk menjadikan band Sukatani sebagai duta perbaikan Polri mencerminkan harapan untuk membangun hubungan yang lebih baik antara kepolisian dan masyarakat.

Dengan melibatkan suara-suara kritis dari kalangan seniman dan masyarakat sipil, diharapkan Polri dapat lebih peka terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

Jika band Sukatani setuju, mereka akan berperan sebagai juri dalam proses evaluasi ini.

“Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menjadi organisasi modern yang terus melakukan perubahan,” kata Jenderal Listyo.

Dalam era informasi yang cepat seperti sekarang, transparansi dan akuntabilitas adalah kunci bagi Polri untuk mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat.

Dengan langkah berani ini, Listyo berharap, dapat menciptakan Polri yang lebih responsif dan mampu menjawab tantangan zaman.

Masyarakat pun diharapkan dapat melihat adanya perubahan nyata yang dihasilkan dari kolaborasi antara Polri dan suara-suara kritis seperti Sukatani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar