JAKARTA – Keamanan Eropa saat ini berada dalam situasi yang sangat genting. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Luar Negeri Inggris, David Lammy, yang memperingatkan bahwa “damai pasca-Perang Dingin sudah berakhir” dikutip pada situs Associated Press, Senin (13/1/2025).
Dalam konteks ini, Lammy mendukung pernyataan Presiden Terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, negara-negara anggota NATO perlu meningkatkan pengeluaran militer mereka. Ini menciptakan dinamika baru dalam hubungan internasional, terutama di tengah ancaman yang semakin nyata dari Rusia.
Lammy berpendapat bahwa Eropa harus meningkatkan upayanya untuk membela diri sendiri, terutama dalam menghadapi kebangkitan agresi Rusia.
Dia mengekspresikan keyakinan bahwa mengabaikan peringatan ini adalah “myopia” dan berbahaya bagi kestabilan kawasan. Trump mengusulkan bahwa negara-negara anggota NATO seharusnya menghabiskan setidaknya 5 persen dari produk domestik bruto (PDB) mereka untuk pertahanan, meningkat dari target saat ini sebesar 2 persen.
Baca Juga: Mendorong Diplomasi Parlemen untuk Pemulihan UNRWA dan Dukungan terhadap Palestina
Menurut Lammy, meskipun Trump dikenal karena retorika yang tidak terduga, tindakan nyata yang diambilnya sebagai presiden patut dicermati.
Dia mencatat, meskipun ada banyak kekhawatiran selama masa jabatan pertama Trump mengenai kelangsungan NATO, aliansi tersebut justru menunjukkan ketahanan dan pertumbuhan, dengan lebih banyak anggota dan peningkatan anggaran pertahanan.
Tantangan Militer Global dan Posisi Eropa
Dalam percakapan global saat ini, tantangan bagi Eropa bukan hanya berasal dari Rusia. Isu-isu yang kompleks seperti perubahan iklim, migrasi, dan konflik di kawasan lain juga memiliki dampak yang besar.
Lammy menegaskan bahwa tidak bisa berharap dunia akan kembali ke “normal” sebelum krisis kesehatan global atau konflik lainnya. Keamanan Eropa kini lebih dari sekadar ketahanan militer; itu juga meliputi diplomasi yang baik dan kerja sama internasional.
David Lammy juga mengomentari hubungan Inggris dengan tim Trump, terutama dengan figur-figur seperti Elon Musk, yang baru-baru ini membuat pernyataan kontroversial terhadap Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer.
Lammy menunjukkan keprihatinan atas beberapa tingkah laku Musk, tetapi dia menggarisbawahi bahwa pemerintah Inggris tidak meminta Trump untuk mengendalikan Musk.
Penting untuk dicatat bahwa fokus Musk dalam pemerintahan Amerika lebih berorientasi pada masalah domestik.