JAKARTA – Momen liburan, terutama saat Natal dan Tahun Baru (Nataru), selalu menjadi tantangan besar terkait keamanan dan keselamatan berlalu lintas.
Dalam menghadapi periode liburan yang akan datang, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mengeluarkan imbauan penting kepada masyarakat untuk tidak menggunakan kendaraan roda dua dalam perjalanan jarak jauh.
Inspektur Jenderal Polisi Aan Suhanan, selaku Kakorlantas Polri, menegaskan dalam keterangan tertulisnya penggunaan kendaraan roda dua untuk perjalanan jauh, contohnya dari Jakarta ke Semarang atau Surabaya, sangat tidak dianjurkan.
Hal ini merujuk pada data yang mencolok, sekitar 78 persen dari total kecelakaan lalu lintas melibatkan sepeda motor.
Baca Juga: Kolaborasi Strategis BNPT dan OJK: Memperkuat Penanggulangan Pendanaan Terorisme di Indonesia
“Data di Korlantas menunjukkan tingkat keterlibatan roda dua dalam kecelakaan lalu lintas sangat tinggi, mencapai 78 persen,” ujarnya diunggah laman Humas Polri, Selasa (17/12/2024).
Dengan angka yang cukup mengkhawatirkan ini, Korlantas berkomitmen untuk meminimalisir risiko kecelakaan di jalan raya, terutama saat arus mudik dan arus balik selama libur Nataru.
Kesiapan Operasi Lilin 2024
Sebagai upaya untuk memastikan kondisi lalu lintas yang aman dan nyaman selama musim liburan, Korlantas Polri telah melaksanakan Tactical Floor Game (TFG).
TFG ini melibatkan perwakilan dari beberapa Ditlantas Polda, termasuk Polda Metro Jaya, Polda Jabar, dan Polda Jateng. Kegiatan ini berfungsi untuk memperjelas strategi dan taktik dalam mengantisipasi pergerakan masyarakat yang meningkat selama Operasi Lilin 2024.
“Pelaksanaan TFG ini adalah tahapan dari perencanaan pengelolaan arus mudik dan arus wisata selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025,” jelas Aan Suhanan.
Dengan adanya TFG, pihak kepolisian berharap dapat memantapkan konsolidasi dan koordinasi dengan semua stakeholder yang terlibat demi kelancaran dan keamanan perjalanan masyarakat.
Baca Lagi: Pembuluh Darah Otak Pecah, Kisah Tragis Kematian Dokter Azmi Fadhlih
Satu hal yang ditekankan dalam perencanaan tersebut adalah pengidentifikasian titik-titik krusial yang berpotensi menimbulkan masalah selama libur Nataru, baik di jalan tol, jalur arteri, maupun kawasan wisata.
“Kita telah melakukan inventarisasi dan mitigasi terhadap berbagai potensi kerawanan,” tambah Irjen Aan.
Dirut PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Heru Widodo, juga memberikan dukungannya terhadap langkah yang diambil oleh Korlantas.
Ia mengapresiasi pelaksanaan TFG yang dinilai sangat membantu semua pihak dalam persiapan pelaksanaan yang lebih baik.
“Kerjasama antara stakeholder adalah kunci keberhasilan dari seluruh rencana yang sudah dikonsepkan,” ungkap Heru.