Kelompok Teroris ISIS Rencana ‘Serang’ Konser Taylor Swift di Wina

JAKARTA – Wakil Direktur Badan Intelijen Pusat (Central Intelligence Agency/CIA) Amerika, David Cohen, mengatakan ada kelompok yang diduga terafiliasi dengan kelompok teroris Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), merencanakan serangan pada konser Taylor Swift di Wina, Austria.

Atas hal itu, Intelijen AS memberikan informasi kepada otoritas Austria untuk menggagalkan serangan tersebut.

“Mereka berencana untuk membunuh sejumlah besar, puluhan ribu orang di konser ini, termasuk, saya yakin, banyak orang Amerika, dan mereka sudah cukup maju dalam rencana ini,” ujarnya dikutip dari situs dw.com, Sabtu (30/8/2024).

Menurut David Cohen, otoritas Austria berhasil melakukan penangkapan terhadap beberapa orang yang diduga terafiliasi jaringan teroris ISIS.

Baca Juga: Antisipasi Propaganda Khilafah yang Menumpangi Isu Nasional

“(Itu) karena agen dan mitra kami di komunitas intelijen memberikan mereka informasi tentang apa yang direncanakan oleh kelompok yang terkait dengan ISIS ini,” kata Cohen.

Sebelumnya, Taylor Swift dijadwalkan mengadakan tiga konser di Wina pada Agustus sebagai bagian dari Eras Tour-nya yang memecahkan rekor.

Akan tetapi konser itu dibatalkan mendadak, setelah pihak berwenang menangkap dua pria muda yang diduga merencanakan serangan teroris.

Baca Lagi: Indonesia Hibahkan Senjata dan Amunisi ke Kamboja

Dari penyelidik, seorang pria berusia 19 tahun diduga telah berikrar setia kepada ISIS, dan mengatur rencana peledak pada konser tersebut. Bahkan berencana melakukan serangan penggemar bintang AS tersebut yang sedang menunggu di luar stadion.

Lebih dari 60.000 orang akan berada di dalam stadion selama konser yang tiketnya telah terjual habis jika acara tersebut tidak dibatalkan, dan puluhan ribu orang lainnya yang tidak memiliki tiket diharapkan berkumpul di dekatnya untuk merayakan.

Satu orang lainnya, berhasil ditangkap di Wina sehubungan dengan rencana teror tersebut. Para tersangka yang kini ditahan, sedang diselidiki atas dugaan keanggotaan dalam organisasi teroris dan organisasi kriminal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar