JAKARTA – PS TNI (Persatuan Sepakbola Tentara Nasional Indonesia) kembali menunjukkan dominasi di lapangan dengan meraih kemenangan spektakuler 5-0 atas PB ATM (Penyokong Bolasepak Angkatan Tentera Malaysia) dalam Piala Wira Malindo ke-35.
Pertandingan yang berlangsung di Lapangan Tridek, Mabes TNI, Cilangkap ini bukan hanya sekadar ajang kompetisi, tetapi juga simbol persahabatan antara kedua negara.
Acara dibuka dengan seremoni yang seru, di mana Koorsahli Panglima TNI, Mayjen TNI Maryono menyerahkan piala bergilir kepada Brigjen TNI Mahfud, Ketua Penyelenggara, yang didampingi delegasi PB ATM, Brigjen Mohamad Halme Bin Haji Zakaria.
“Kegiatan ini menjadi agenda tahunan untuk mempererat silaturahmi antar angkatan bersenjata,” ungkap Brigjen TNI Mahfud dalam rilis tertulisnya di Jakarta, Kamis (28/11/2024).
Baca Juga: Toleransi dan Kesantunan: Kunci Sukses Pilkada Serentak 2024
Pertandingan dibagi menjadi dua sesi, pertama adalah fun football game untuk meningkatkan keharmonisan, dan kedua adalah laga kompetitif yang menentukan pemenang.
PS TNI menunjukkan performa yang luar biasa, dengan kapten Andi Setyo memimpin timnya untuk mencetak lima gol tanpa balas. Penjaga gawang Angga Saputra juga tampil gemilang, menjaga gawangnya dari serangan lawan.
Sejarah Piala Wira Malindo ini dimulai pada tahun 1985, hasil pertemuan antara Panglima Angkatan Tentera Diraja Malaysia, Jenderal Tan Sri Dato Ghazali Bin Mohammad Seth, dan Panglima TNI Jenderal TNI Benny Moerdani.
Setelah vakum selama empat tahun akibat pandemi COVID-19, edisi ke-35 ini menjadi momentum yang dinantikan bagi para penggemar sepak bola di kedua negara.
Pertandingan ini bukan hanya sebuah pertandingan olahraga, tetapi juga menjadi sarana diplomasi yang menguatkan hubungan antara Indonesia dan Malaysia.
Dengan antusiasme dan semangat yang tinggi, Piala Wira Malindo diharapkan akan terus menjadi jembatan bagi kedua negara untuk saling mengenal dan memahami satu sama lain lebih baik.
Dengan kemenangan ini, PS TNI tidak hanya menambahkan prestasi di lapangan, tetapi juga memperkuat tali persaudaraan antar angkatan bersenjata.
Kemenangan ini menegaskan bahwa olahraga, khususnya sepak bola, dapat menjadi alat yang efektif dalam membangun hubungan antar negara.